REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Tahun lalu, BYD menjadi merek terlaris di China dan untuk pertama kalinya merek China memegang posisi tersebut. BYD kini telah melangkah lebih baik dan menjadi grup otomotif terbesar di Tiongkok. Pada bulan September, BYD secara resmi menggantikan SAIC di posisi teratas.
Klaim SAIC atas posisi teratas selalu agak meragukan, berkat ketergantungannya pada usaha patungan dengan Volkswagen, General Motors, dan SAIC-GM-Wuling. Sementara merek milik penuh SAIC menghasilkan proporsi yang relatif kecil dari total penjualan.
Sedangkan penjualan BYD, tidak hanya mencakup merek BYD tetapi juga Denza, Fang Cheng Bao, dan Yangwang.
Penjualan Grup BYD mencapai 419.426 pada bulan September, meningkat 45,32 persen dari tahun ke tahun. Sementara itu, penjualan kumulatif mencapai 2.747.875 unit, meningkat 32,13 persen dari tahun ke tahun.
Seperti yang dilaporkan sebelumnya, SAIC mengalami tahun yang tidak baik pada tahun 2024. Meskipun sebagian dari penurunan tersebut disebabkan oleh jatuhnya penjualan dari perusahaan patungan General Motors, masalahnya lebih sistemik dan juga meluas ke merek-merek besar milik SAIC sendiri, dengan hanya perusahaan patungan Volkswagen dan Wuling yang tampaknya tetap relatif stabil.
Kesulitan SAIC berlanjut hingga bulan September, dengan penjualan turun 35,03 persen dari tahun ke tahun menjadi 313.260 unit. Artinya, penjualan kumulatif dari Januari hingga September berada di bawah penjualan BYD dan berjumlah 2.649.333 unit. Penjualan kumulatif turun 21,5 persen dari tahun ke tahun.
Jika diukur menggunakan angka produksi dan bukan penjualan, ada hasil serupa, yakni BYD melengserkan SAIC dari tahtanya.