REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kurang dari tiga bulan, Almaz Fried Chicken bergerak ekspansif dengan mampu membuka sebanyak Sembilan gerai baru. Brand ayam goreng asal Saudi ini membawa optimisme baru bagi industri waralaba (franchise) khususnya makanan cepat saji di Indonesia.
Okta Wirawan, CEO & Founder Almaz Fried Chicken mengatakan pada satu sisi bisnis F&B di Indonesia konsisten tumbuh setiap tahunnya. Pada tahun 2023, menurut data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) industri makanan dan minuman tumbuh positif sebesar 4,47% dan berkontribusi terhadap PDB industri non-migas sebesar 39,10%. Adapun terhadap PDB nasional sumbangannya mencapai 6,55%.
Di sisi lain, pada saat yang sama, beberapa tahun belakangan ini terdapat sentimen negatif terhadap brand tertentu padahal fried chicken merupakan salah satu makanan paling populer di Indonesia dan untuk berbagai kalangan.
”Almaz hadir dengan menawarkan diferensiasi yang memiliki cita rasa unik yang dapat menjadi favorit baru masyarakat Indonesia. Tentu saja dengan mengedepankan kualitas dan standar mutu yang tinggi,” ucapnya saat meresmikan outlet terbaru di kawasan Condet, Jakarta Timur, yang merupakan outlet terbesar Almaz di area Jabodetabek.
Okta berharap selain sebagai solusi memenuhi demand masyarakat, kehadiran Almaz membawa optimisme terhadap industri F&B nasional khususnya waralaba makanan cepat saji untuk bisa lebih bergairah lagi. ”Harapan kami ini akan menjadi salah satu penopang pertumbuhan perekonomian masyarakat dan berkontribusi positif kepada pertumbuhan ekonomi negara.”
Pertumbuhan pesat Almaz merupakan buah kolaborasi dengan NS Consulting yang merupakan franchise aggregator ecosystem dan platform online Buka Outlet yang dimotori oleh Nilamsari Sahadewa yang punya sepak terjang serta pengalaman panjang di industri F&B khususnya melalui jalur bisnis franchise maupun kemitraan selama lebih dari 20 tahun. Sebagai mitra strategis, NS Consulting memainkan peran penting dalam membantu Almaz mengembangkan bisnis kemitraan dengan memberikan dukungan berupa sistem operasional yang terstruktur serta strategi pemasaran yang efektif untuk menjangkau lebih banyak pelanggan.
“Kami yakin brand ini dapat terus berkembang pesat dan semakin memperkuat eksistensinya di pasar Indonesia. Dengan adanya outlet terbesar di Condet, ini menandakan bahwa Almaz siap untuk menghadapi persaingan dan terus menginspirasi pemain franchise makanan lokal lainnya untuk berkembang,” ungkap Nilamsari. Pebisnis perempuan yang juga turut membidani lahirnya Kebab Turki Baba Rafi, berharap kehadiran Almaz membawa optimisme baru yang mendorong pertumbuhan industri franchise makanan di Indonesia.(*)