Kamis 26 Sep 2024 16:05 WIB

Penerima Beasiswa TAMBA dan SAMBA Dijamin Dapat Ilmu di Salah Satu Sekolah Binis Terbaik

Kandidat terpilih akan belajar di International Business Education and Research.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Friska Yolandha
Dari kiri - kanan: Michelle Julianne Soeryajaya (William & Lily Foundation), Giovanna Thohir (Yayasan Mochamad Thohir), Gabriella Thohir (Yayasan Mochamad Thohir),  Roland Wiryawan (AUSCI), setelah berdiskusi dengan awak media terkait Program Beasiswa TAMBA & SAMBA, di Menara Karya, Jakarta Selatan, Rabu (25/9/2024).
Foto: Frederikus Bata
Dari kiri - kanan: Michelle Julianne Soeryajaya (William & Lily Foundation), Giovanna Thohir (Yayasan Mochamad Thohir), Gabriella Thohir (Yayasan Mochamad Thohir), Roland Wiryawan (AUSCI), setelah berdiskusi dengan awak media terkait Program Beasiswa TAMBA & SAMBA, di Menara Karya, Jakarta Selatan, Rabu (25/9/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Mochamad Thohir dan William & Lily Foundation memberikan kesempatan kepada anak bangsa untuk mengenyam pendidikan di salah satu sekolah bisnis ternama di Amerika Serikat. Tepatnya di University of Southern California (USC) Marshall School of Business, Los Angeles (LA), Amerika Serikat (AS).

Sejak Agustus 2023, dua yayasan tersebut bekerja sama dengan Alumni University of Southern California Indonesia (AUSCI) menyelenggarakan program beasiswa TAMBA (Thohir Marshall MBA), SAMBA (Soeryadjaya Marshall MBA). Ikatan kerja sama selama lima tahun dengan pendanaan sebesar 1 juta dolar AS. Para kandidat terpilih belajar di program studi  magister (S2) International Business Education and Research (IBEAR) selama setahun.

Baca Juga

"Saat kita tahu ada kesempatan untuk membuat beasiswa ini, kita sangat tertarik untuk support. Apalagi aku sendiri alumni USC, dan aku tahu USC bisa memberikan pendidikan terbaik buat orang-orang. Penting sekali adanya business leaders di Indonesia," kata Ketua Umum Yayasan Mochamad Thohir, Giovanna Thohir saat berdiskusi dengan sejumlah media di Lantai 17 Menara Karya, Jakarta Selatan, Rabu (25/9/2024).

Informasi positif seputar kualitas almamaternya, tak diragukan lagi. Ia menjamin hal itu. Pasalnya bukan hanya dirinya yang berkata demikian.

Giovanni menerangkan bagaimana ayahnya yaitu Garibaldi Thohir menyatakan hal serupa. Begitu juga dengan pendiri William & Lily Foundation, Edwin Soeryadjaya. Artinya dua generasi orang-orang di dekatnya menyampaikan hal serupa.

"Program ini Dibuat oleh Alumni USC (Indonesia), bahkan dua generasi alumni USC ya, soalnya papa saya Alumni USC, saya Alumni USC, papanya Ka Michelle juga Alumni USC, Ka Michelle sendiri (alumni USC). Kalau misalnya rekomendasi restoran Lebih dapet, lebih afdol, kalau orang yang rekomendasiin udah pernah nyobain,"  ujarnya.

Michelle Julianne Soeryadjaya (William & Lily Foundation) menceritakan bagaimana yayasan yang kini ia urus fokus pada pengembangan usia dini, pemberdayaan masyarakat di wilayah-wilayah pelosok. Namun tetap saja, pendidikan bagian dari jiwa mereka. Sesuatu yang sangat penting jika melakukan aksi nyata secara positif di sektor tersebut.

Itulah mengapa William & Lily Foundation turut mendukung beasiswa S2 ke USC itu. Ia sendiri berpengalaman tinggal di AS, tepatnya di LA. Lalu pernah mengeyam pendidikan di salah satu sekolah bisnis terbaik di negeri Paman Sam ini.

"Tinggal di kota Seperti Los Angeles Yang mungkin merupakan salah satu kota terbesar di AS. Jadi itu memang satu business hub, dan pengalaman untuk tinggal di situ, belajar tentang bisnis. Kesempatan yang lumayan unik, dan sangat memperluas wawasan," ujar Michelle (Director of William and Lily Foundation).

Wakil Sekretaris Umum (AUSCI), Roland Wiryawan mempertegas hal itu. Ia pernah bersekolah di sana. Ia mendapat banyak pengalaman berharga di bangku kuliah dan di keseharian di AS.

Khusus kandidat terpilih nantinya, bakal belajar selama setahun. MBA reguler biasanya dua tahun. Artinya dengan waktu yang lebih singkat, ada banyak ilmu praktikal dan riset yang dijalani sehari-hari. Kemudian juga berkolaborasi dengan perusahaan dan para profesor ternama.

"Aku  kalau ke sana, setiap kali ketemu mereka, mukanya ngantuk. Secapek itu. Terakhir kita sempat road trip bareng, mereka tidur sepanjang jalan. Aku literally sebagai supir," ujar Roland.

Gabriella Thohir turut menambahkan. Ia lulusan Universitas California, Los Angeles (UCLA). Ia menyinggung bagaimana pendidikan di AS secara umum. Mereka mendapatkan keterampilan atau ilmu strategis yang cocok dengan dunia sekarang.

Setelah mengirim tiga profesional dan entrepreneur pada periode pertama (tahun ajaran 2024-2025), di periode kedua ini (tahun ajaran 2025-2026), TAMBA dan SAMBA akan mengirimkan dua kandidat lagi. Ketua AUSCI, Anto Perwata mengatakan, melalui program TAMBA dan SAMBA, Alumni University of Southern California Indonesia (AUSCI), senang sekali dapat kembali melaksanakan beasiswa untuk belajar di USC Marshall School of Business.

"Kami mengundang profesional dan entrepreneur dengan pengalaman kerja minimal 6 tahun dan menunjukkan potensikepemimpinan yang kuat untuk mendaftar.”

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement