REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BRI telah memulai perjalanan menuju keberlanjutan sejak tahun 2013. Komitmen BRI terhadap ESG tercermin dalam portofolio pembiayaannya yang hingga semester I 2024 ini mencapai lebih dari Rp 700 triliun.
Director of Compliance BRI A Solichin Lutfiyanto mengatakan, dari total portofolio BRI yang mencapai Rp 1.000 triliun lebih, lebih dari Rp 700 triliunnya merupakan pembiayaan di sektor ESG. Artinya saat ini 65,2 persen dari total portofolio BRI merupakan sustainable loan atau pembiayaan berkelanjutan.
"BRI leading dalam pembiayaan berkelanjutan di industri perbankan Indonesia," ujar Solichin saat berbicara dalam event Media Briefing bertema Penguatan BUMN Menuju Indonesia Emas, di Sarinah, Jakarta, Kamis (12/9/2024).
Menurutnya pada saat ini sebenarnya tak ada bank yang tidak mau membiayai proyek-proyek terkait keberlanjutan atau green project. Namun sayangnya green project di Indonesia yang masih sangat terbatas.
“Seberapa besar green project di Indonesia? MRT sudah jalan LRT sudah jalan. PLTA atau hidro itu-itu saja. Jadi memang projectnya nggak ada,” kata Solichin.
Meski begitu, BRI terus membuktikan komitmennya pada penerapan prinsip ESG. Menurut Solichin penerapan ESG tidak hanya baik untuk lingkungan, tetapi juga dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Dengan komitmen yang kuat dan strategi yang tepat, BRI terus berupaya menjadi pemimpin dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia.