Kamis 29 Aug 2024 13:26 WIB

Pengoperasian Pabrik Pipa Seamless di Cilegon Dinilai Menghemat Devisa Negara

Hingga saat ini Indonesia masih mengimpor pipa baja.

Penandatanganan kerja sama operasi strategis bersama pabrik pipa seamless di Cilegon.
Foto: Dok Republika
Penandatanganan kerja sama operasi strategis bersama pabrik pipa seamless di Cilegon.

REPUBLIKA.CO.ID,SERANG -- CEO PT Inerco Global International Hendrik Kawilarang Luntungan, Kamis (29/8/2024), menandatangani kerja sama operasi strategis bersama Jose Antonio Reyes CEO PT Artas Energi Petrogas atau Indonesia Seamless Tube di Jakarta.

Kerjasama bernilai Rp 5 triliun ini digunakan untuk pengoperasian Pabrik Pipa Seamless Pertama di Asia Tenggara.

Baca Juga

Pabrik tersebut beroperasi di Kompleks Krakatau Steel Industry Cilegon Banten.

“Seiring dengan upaya lifting minyak oleh Pemerintah Indonesia, maka dibutuhkan 500 ribu ton pipa baja seamless per tahun untuk industri Migas di Indonesia,” kata Hendrik dalam keterangan tertulisnya, Kamis (29/8/2024).

Dia menjelaskan, saat ini Indonesia masih mengimpor pipa baja per-tahun senilai Rp 15 triliun. Hendrik mengharapkan, dengan beroperasinya pabrik seamless ini akan menghemat devisa negara sebesar Rp 15 triliun.

“Proyek ini sejalan dengan visi hilirisasi yang dicanangkan oleh Presiden Jokowi, bagaimana Indonesia dapat menjadi negara industri sehingga nilai tambah berputar di dalam negeri,” ujarnya.

Hendrik mengungkapkan, PT Artas Energi Petrogas memiliki kemampuan produksi sebesar 250 ribu ton per tahun. Namun, dia mengakui, tingkat komponen dalam negeri (TKDN) pabrik ini mencapai 43-50% karena bahan bakunya masih impor.

“Target kami bagaimana kita bisa mencapai nilai TKDN sampai 95%,” tutupnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement