Selasa 06 Aug 2024 10:19 WIB

Pertamina Kokoh Berdiri di Peringkat 165 Fortune 500 Global

Pertamina juga tercatat berada di peringkat ke-3 Fortune Asia Tenggara di tahun 2024.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060
Foto: Dok Republika
Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) kembali kokoh sebagai satu-satunya perusahaan Indonesia yang mampu bersaing di jajaran perusahaan dunia pada peringkat 165 Fortune 500 Global. Pertamina konsisten dalam 10 tahun berada di jajaran perusahaan global. Dengan pendapatan sebesar 75,79 miliar dolar AS pada tahun 2023, Pertamina juga tercatat berada di peringkat ke-3 Fortune Asia Tenggara di tahun 2024.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengungkapkan bahwa media internasional Fortune kembali memasukkan Pertamina dalam daftar 500 perusahaan internasional. Keberadaan Pertamina sebagai BUMN dan perusahaan energi terkemuka di Indonesia yang beroperasi dari hulu, pengolahan hingga hilir sangat strategis dalam mendukung kebijakan Pemerintah melayani kebutuhan energi di Indonesia.

Baca Juga

“Sebagai BUMN, Pertamina akan terus memastikan keamanan dan keterjangkauan energi yang merupakan prioritas utama pemerintah dan terus mendorong inisiatif dekarbonisasi energi,” kata Fadjar.

Selain mencatatkan pendapatan sebesar 75,79 miliar dolar AS, pada tahun 2023, Pertamina juga mencatatkan kinerja positif dengan dengan laba total sebesar 4,77 miliar dolar AS atau meningkat 17 persen dibandingkan tahun 2022.

Menurut Fadjar, pengakuan internasional pada kinerja perusahaan juga terlihat pada peringkat ESG. Berdasarkan peringkat dari Lembaga ESG Rating Sustainalytics, Pertamina berapa di posisi nomor satu dunia dalam sub-industri Integrated Oil and Gas dengan skor tertinggi dan memimpin 61 perusahaan dunia. Skor Pertamina per 1 Desember 2023 menjadi 20,7 (Medium Risk), naik dari sebelumnya 22,1 (Medium Risk). Skor Sustainalytics yang lebih rendah mencerminkan tingkat risiko yang lebih baik.

“Pengakuan dunia merupakan buah dari kerja keras di semua lini bisnis perusahaan yang berhasil mengatasi berbagai tantangan di tengah dinamika global yang tidak menentu dan terus melakukan terobosan di era transisi energi,” kata Fadjar.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement