Kamis 01 Aug 2024 16:32 WIB

PTBA Raih Laba Bersih Rp 2,03 Triliun pada Semester I 2024

Per Semester I 2024, produksi batu bara PTBA mencapai 18,76 juta ton.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Friska Yolandha
Foto udara kapal tongkang bermuatan batu bara terdampar di muara Sungai Batanghari yang sudah mengalami pendangkalan di Kampung Laut, Tanjung Jabung Timur, Jambi, Selasa (1/8/2023). Pendangkalan yang menghambat lalu lintas angkutan pertambangan itu terjadi akibat pergeseran tanah yang terbawa arus dari bagian hulu, sementara aktivitas pengerukan yang dulunya rutin dilakukan sejak belasan tahun terakhir belum pernah dilakukan.
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Foto udara kapal tongkang bermuatan batu bara terdampar di muara Sungai Batanghari yang sudah mengalami pendangkalan di Kampung Laut, Tanjung Jabung Timur, Jambi, Selasa (1/8/2023). Pendangkalan yang menghambat lalu lintas angkutan pertambangan itu terjadi akibat pergeseran tanah yang terbawa arus dari bagian hulu, sementara aktivitas pengerukan yang dulunya rutin dilakukan sejak belasan tahun terakhir belum pernah dilakukan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota dari Holding BUMN Pertambangan MIND ID, menjaga kinerja tetap baik pada Semester I 2024. Dalam enam bulan pertama tahun ini, Perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 19,64 triliun dan EBITDA sebesar Rp 3,63 triliun. 

Corporate Secretary PTBA, Niko Chandra menerangkan setelah dikurangi biaya-biaya, PTBA membukukan laba bersih Rp 2,03 triliun. Sedangkan total aset perusahaan per 30 Juni 2024 sebesar Rp 38,39 triliun. Secara kuartalan (quarter to quarter), kinerja keuangan PTBA mengalami peningkatan signifikan. 

Baca Juga

"Pendapatan pada Kuartal II 2024 sebesar Rp 10,23 triliun, naik sembilan persen dibanding Triwulan I 2024. Laba bersih pada Kuartal II 2024 mencapai Rp 1,24 triliun, tumbuh 57 persen secara kuartalan," kata Niko dalam keterangan resmi perusahaan tersebut, Kamis (1/8/2024).

Pencapaian laba bersih itu, lanjut dia, didukung oleh peningkatan kinerja operasional Perseroan sepanjang Semester I 2024. Total penjualan batubara PTBA pada Januari-Juni tahun ini mencapai 20,05 juta ton, meningkat 15 persen secara tahunan (year on year/yoy). Ekspor batubara PTBA pada periode ini sebesar 8,48 juta ton atau naik 20 persen secara tahunan (yoy). Sebagai pembanding, penjualan ekspor pada Semester I 2023 sebesar 7,10 juta ton. 

Sementara realisasi Domestic Market Obligation (DMO) sebesar 11,57 juta ton, tumbuh 12 persen dibanding Semester I 2023 yang sebesar 10,33 juta ton. Adapun per Semester I 2024, produksi batu bara PTBA mencapai 18,76 juta ton dan realisasi angkutan dengan kereta api 17,33 juta ton.

Tantangan bagi Perseroan di tahun ini, di antaranya adalah koreksi harga batu bara dan fluktuasi pasar. Rata-rata indeks harga batu bara ICI-3 terkoreksi sekitar 19 persen secara tahunan dari 93,49 dollar AS per ton pada Semester I 2023 menjadi 75,89 dolar AS per ton pada Semester I 2024. Sedangkan rata-rata indeks harga batu bara Newcastle terkoreksi 36 persen secara tahunan menjadi130,66 dolar AS per ton, dari 204,27 dollar AS per ton pada Semester I 2023.  

Karena itu, PTBA terus berupaya memaksimalkan potensi pasar di dalam negeri serta peluang ekspor untuk mempertahankan kinerja baik. Perseroan juga konsisten mengedepankan cost leadership di setiap lini perusahaan, sehingga penerapan efisiensi secara berkelanjutan dapat dilakukan secara optimal. Perseroan berharap agar pembentukan Mitra Instansi Pengelola (MIP) dapat segera terealisasi dan memberikan dampak baik bagi kinerja keuangan PTBA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement