Kamis 25 Jul 2024 12:53 WIB

BPDPKS Dukung Pembaruan Teknologi Pabrik Kelapa Sawit

Industri hilir membutuhkan kepastian pasokan bahan baku.

2nd Technology and Talent Palm Oil Mill Indonesian (2nd TPOMI S2024) yang berlangsung tanggal 18-19 Juli lalu di Bandung.
Foto: Dok Republika
2nd Technology and Talent Palm Oil Mill Indonesian (2nd TPOMI S2024) yang berlangsung tanggal 18-19 Juli lalu di Bandung.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- 2nd Technology and Talent Palm Oil Mill Indonesian (2nd TPOMI S2024) yang berlangsung tanggal 18-19 Juli lalu di Bandung yang bertujuan pembaruan teknologi Pabrik Kelapa Sawit (PKS) sudah berakhir. Peserta seminar mencapai 478 orang  praktisi pabrik sawit dari seluruh Indonesia.  

Sedang pameran diikuti  35 perusahaan yang berkaitan dengan PKS dengan pengunjung diluar peserta pameran mencapai 200 orang. . BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) mendukung acara yang diselenggarakan Media Perkebunan dan Praktisi Profesional Perkebunan Indonesia (P3PI)  ini.

Baca Juga

Dalam pembukaan, Direktur Industri Hasil Laut dan Perkebunan, Ditjen Industri Agro, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Setiadi Diarta  mengapresiasi acara ini. Acara ini sangat strategis untuk keberlanjutan hilirisasi industri kelapa sawit nasional karena bagaimanapun juga industri hilir membutuhkan kepastian pasokan bahan baku CPO/CPKO berkualitas dalam kuantitas yang memadai.

Kemenperin saat ini tengah menyusun Peta Jalan (Roadmap) Sawit Indonesia Emas 2045. Diharapkan pada tahun 2045 nanti, dapat tercapai postur industri kelapa sawit hulu hingga hilir yang berkelanjutan (sustainable) dan sejalan dengan ultimate goals pertumbuhan sektor industri yang mandiri, berdaulat, maju, berkeadilan, dan inklusif. Nilai ekonomi sektor kelapa sawit hulu – hilir nasional sendiri mencapai lebih dari Rp750 Triliun per tahun, setara dengan 3,5% Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional tahun 2023 yang mencapai Rp20.892 Triliun.

Posma Sinurat, Ketua Panitia/Ketua bidang PKS P3PI  menyatakan , 2nd TPOMI 2024 merupakan acara pameran dan konferensi yang kedua kalinya ini menghadirkan inovasi terbaru teknologi dan talent untuk kelapa sawit.Tema yang diambil  sangat relevan sekali dengan tantangan dan konflik dihadapi dalam industri sawit pada saat ini. Acara ini menjadi ajang untuk menunjukkan  teknologi terbaru PKS seperti peningkatan rendemen, baik lewat teknologi baru dan perbaikan manajemen, juga apenyelesuaian sumber daya manusia atau talent di PKS.

Dirjen Perkebunan 2006-2010,   Achmad Mangga Barani menambahkan seiring dengan perkembangan sektor hulu, pabrik kelapa sawit telah berkembang dengan pesat, terutama dengan berkembangnya digitalisasi dan Artificial Intelligence (AI), yang didukung ilmu komputer maka pabrik kelapa sawit di dunia pun berkembang dengan menghasilkan produksi yang lebih bernilai dan tentu saja lebih efisien

Tatang Hernas Soerawidjaja / Ketua Ikatan Ahli Bioenergi Indonesia (IKABI) menyatakan Produksi minyak sawit mentah (CPO) yang dipraktekkan oleh pabrik-pabrik kelapa sawit (PKS) sekarang ini menggunakan teknologi yang berumur sudah lebih dari 100 tahun. Boros penggunaan air dan boros sumber energi. Teknologi produksi minyak sawit mentah yang kian hemat air dan hemat energi perlu dikembangkan. Meminimalkan volume limbah cair yang harus diolah maupun penggunaan biomassa non-minyak yang terkandung di dalam tandan buah segar kelapa sawit.

 Edi Wibowo, Direktur Bioenergi, Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian Sumber Daya Mineral dan Energi menyatakan manfaat penggunaan Biodiesel :  Mengurangi ketergantungan impor BBM;  Potensi CPO sangat besar;  Meningkatkan kesejahteraan petani;  Mendukung komitment pemerintah dengan menrunkan emisi GRL;  meningkatkan nilai tambah/hilirisasi agroindustry;  stabilitas harga CPO;  memperbaiki deficit neraca perdagangan; Biogradable (mudah terurai) sehingga tidak ada dampak negatif lingkungan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement