Jumat 19 Jul 2024 22:25 WIB

Prabowo Pede Pertumbuhan Ekonomi Bisa Capai 8 Persen, Ekonom Singgung Kebijakan Jokowi

Huda meyakini Prabowo masih akan menggenjot infrastruktur dan pembangunan fisik.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto (kanan).
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Menteri Pertahanan sekaligus Presiden Terpilih Prabowo Subianto (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ambisi presiden terpilih, Prabowo Subianto, menggapai pertumbuhan ekonomi delapan persen ditanggapi skeptis sejumlah pihak. Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda sangsi target tersebut akan tercapai di pemerintahan yang baru.

"Dengan strategi yang sama, saya rasa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada di angka lima persenan," ujar Huda kepada Republika di Jakarta, Jumat (19/7/2024).

Baca Juga

Pandangan Huda dilandasi dengan prediksi model kebijakan pembangunan pemerintahan Prabowo yang tidak akan jauh berbeda dengan yang dilakukan Jokowi. Sebagaimana era Jokowi, Huda meyakini Prabowo masih akan menggenjot infrastruktur dan pembangunan fisik secara masif.

Huda belum melihat rencana strategi yang lebih inovatif dalam memacu pertumbuhan ekonomi ke depan. Huda mencontohkan bagaimana optimaliasi investasi selama ini pun belum menunjukkan taji dalam mengangkat pertumbuhan ekonomi.

"Dengan komposisi menteri yang kemungkinan ada beberapa pos yang sama, saya rasa kemungkinan akan sama kebijakan yang diambil," ucap Huda.

Huda juga menyoroti program kampanye Prabowo yahg lebih menyasar ke biaya yang sifatnya tidak menghasilkan efek ke pertumbuhan ekonomi, setidaknya dalam jangka pendek-menengah. Huda mengatakan program jangka pendek Prabowo juga masih sama dengan era Jokowi yakni pembangunan infrastruktur dan hilirisasi.

Huda mengatakan hilirisasi yang dilakukan saat ini efeknya relatif terbatas dengan keuntungan yang lebih mengejar ekspor barang setengah jadi dari nikel. Seharusnya, ucap Huda, pemerintah membangun industri mobil listrik secara keseluruhan, bukan hanya hilirasi nikel ke barang setengah jadi.

"Jadi saya rasa pertumbuhan ekonomi masih mirip selama pemerintahannya Pak Jokowi, lima persenan," kata Huda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement