Rabu 03 Jul 2024 18:38 WIB

Etawalin Bantu Lawan Nyeri Sendi dan Osteoporosis

Etawalin berkomitmen untuk terus mendukung kesehatan tulang dan sendi.

PT Herbathos Untuk Indonesia kembali menghadirkan inovasi terbarunya di Jakarta Fair 2024 melalui produk andalannya, Etawalin.
Foto: PT Herbathos Untuk Indonesia
PT Herbathos Untuk Indonesia kembali menghadirkan inovasi terbarunya di Jakarta Fair 2024 melalui produk andalannya, Etawalin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Herbathos Untuk Indonesia kembali menghadirkan inovasi terbarunya di Jakarta Fair 2024 melalui produk andalannya, Etawalin. Selama hampir sebulan penuh, Etawalin membuka booth untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya perawatan tulang dan pengurangan nyeri sendi dengan susu kambing herbal yang inovatif. Ini adalah tahun ketiga Etawalin berpartisipasi dalam acara bergengsi dan tahun ini, mereka hadir dengan pendekatan yang lebih inovatif dan edukatif.

”Fenomena 'Remaja Jompo' menunjukkan bahwa generasi muda semakin sering mengalami nyeri sendi, yang biasanya dialami oleh orang dewasa. Kurangnya aktivitas fisik, pola makan buruk, dan gaya hidup tidak aktif berkontribusi pada kondisi ini. Gaya hidup modern, termasuk kebiasaan duduk lama di depan komputer, memperburuk kesehatan sendi. Pekerja kantoran sering mengalami nyeri sendi akibat posisi duduk yang statis dan penggunaan komputer berlebihan tanpa istirahat cukup, serta postur tubuh yang tidak ergonomis,” ungkap dr Adrian Setiaji, Physical Medicine and Rehabilitation Resident.

Baca Juga

Menurut data Kementerian Kesehatan 2018, 35 persen masyarakat Indonesia mengalami kurangnya aktivitas fisik, meningkatkan risiko kematian hingga 30 persen dibandingkan dengan yang aktif. WHO mencatat bahwa kurangnya aktivitas fisik adalah penyebab kematian nomor 4 di dunia. Sumber Berita.

Dr Adrian Setiaji menjelaskan, gejala awal osteoporosis sering kali tidak terasa hingga terjadi patah tulang. Namun, beberapa tanda awal termasuk nyeri punggung akibat patah tulang vertebra, penurunan tinggi badan, dan postur tubuh yang bungkuk.

"Faktor risiko osteoporosis meliputi usia lanjut, kekurangan kalsium dan vitamin D, gaya hidup sedentari, merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan riwayat keluarga dengan osteoporosis. Wanita pascamenopause juga memiliki risiko lebih tinggi karena penurunan hormon estrogen.

photo
PT Herbathos Untuk Indonesia kembali menghadirkan inovasi terbarunya di Jakarta Fair 2024 melalui produk andalannya, Etawalin. - (PT Herbathos Untuk Indonesia)

Untuk mencegah osteoporosis dan menjaga kesehatan sendi, dr Adrian Setiaji merekomendasikan latihan peregangan sederhana seperti stretching otot punggung dan kaki, serta olahraga ringan seperti berjalan kaki, bersepeda, atau yoga. Latihan ini dapat dilakukan sebelum mengunjungi acara seperti Jakarta Fair untuk menjaga kebugaran tubuh dan mengurangi ketegangan pada sendi.

Sebagai pendekatan menyeluruh untuk kesehatan tulang dan sendi, Etawalin tidak hanya mengandalkan teknologi terkini dalam memperkuat struktur tulang, tetapi juga menawarkan formulasi yang ramah dan efektif. Dengan kombinasi susu kambing dan herbal seperti kayu manis, jahe, temulawak, daun salam, dan sereh, Etawalin tidak hanya menyediakan manfaat kesehatan yang menyeluruh, tetapi juga menawarkan rasa yang enak tanpa bau prengus yang mengganggu.

Ahmad Zaini, Direktur Utama PT Herbathos Untuk Indonesia, menambahkan, bangga dapat memperkenalkan Etawalin di Jakarta Fair sebagai solusi untuk mengatasi nyeri sendi dan mencegah osteoporosis. "Etawalin diformulasikan dengan bahan alami yang efektif dan aman, sehingga dapat membantu masyarakat menjalani hidup yang lebih sehat dan aktif. Kami berharap kehadiran Etawalin di Jakarta Fair dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan sendi dan tulang sejak dini," katanya.

Melalui kehadirannya di Jakarta Fair, Etawalin berkomitmen untuk terus mendukung kesehatan tulang dan sendi masyarakat Indonesia melalui edukasi dan konsultasi gratis, serta memperkenalkan solusi alami yang efektif dan aman untuk kehidupan yang lebih sehat dan aktif.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement