Selasa 02 Jul 2024 14:54 WIB

Ini Dia Rahasia di Balik Kinerja Cemerlang Pertamina

Pertamina telah menjalankan sembilan proyek peningkatan produktivitas dan efisiensi.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
Sepanjang tahun 2023, PT Pertamina (Persero) berkontribusi hingga Rp 425,5 triliun kepada penerimaan negara.
Foto: Pertamina
Sepanjang tahun 2023, PT Pertamina (Persero) berkontribusi hingga Rp 425,5 triliun kepada penerimaan negara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transformasi digitalisasi dan inovasi riset teknlovo menjadi penopang utama kinerja cemerlang PT Pertamina (Persero) sepanjang 2023. Melalui kedua terobosan tersebut, Pertamina mampu membukukan kinerja positif di hampir seluruh lini bisnis.

Pada pertengahan Juni lalu, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan, digitalisasi serta riset teknologi menjadi kunci utama meningkatnya kinerja Pertamina. Dengan digitalisasi, Pertamina bisa mengelola bisnis dari hulu ke hilir secara terintegrasi.

Baca Juga

"Kami sudah mulai menggunakan AI (artificial intelligence/kecerdasan buatan) untuk mengolah dan analisa data secara lebih cepat sehingga pengambilan keputusan bisa dilakukan dengan akurat," ujar Nicke dalam keterangan resmi yang dikutip Selasa (2/7/2024).

Tak hanya itu, Pertamina juga terus mengembangkan riset dan teknologi untuk meningkatkan produk bernilai tinggi. Saat ini, Pertamina juga sudah menguasai 24 persen sektor hulu dengan kontribusi terhadap produksi minyak 69 persen dan gas 34 persen. Pengelolaan ribuan sumur juga dilakukan dengan digitalisasi dan sudah terkoneksi hingga ke hilir.

Pada 2023, Subholding Upstream Pertamina juga berhasil meningkatkan produksi migas sebesar 8 persen. Pertamina juga konsisten meningkatkan cadangan migas baru baik dari blok migas eksisting maupun blok migas baru.

"Pertamina melakukan pengeboran sebanyak 800-an sumur baru. Karena itu, 62 persen investasi Pertamina dilakukan di-upstream," tutur Nicke.

Kinerja positif juga ditunjukkan sektor pengolahan, Subholding Refining & Petrochemical Pertamina terus menjaga produktivitas kilang dengan kapasitas 1,025 juta barel per hari. Selama 2023, operasional kilang berjalan tanpa pemberhentian operasi yang tidak direncanakan (unplanned shutdown).

"Ini bukan sesuatu yang tiba-tiba, tapi proses selama lima tahun, di mana Pertamina telah melakukan revamping kilang," katanya.

Pertamina juga telah menjalankan sembilan proyek peningkatan produktivitas, efisiensi energi, dan menambah kapasitas kilang. Dengan digitalisasi Subholding Commercial & Trading Pertamina juga berhasil mengendalikan kuota BBM dan elpiji bersubsidi dan meningkatkan penjualan BBM non-subsidi sebesar 2 persen yang sebagian besar merupakan industri.

"Artinya, ini produktif mendorong industri untuk tumbuh lebih baik," tutur Nicke.

Sementara dalam bisnis pengangkutan, Integrated Marine & Logistic Subholding Pertamina telah mengoperasikan 760 kapal dengan terus melakukan ekspansi bisnis Internasional. Saat ini, melalui Pertamina International Shipping (PIS), Pertamina telah memiliki 50 rute pelayaran internasional.

Volume diangkut....

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement