Ahad 30 Jun 2024 12:45 WIB

Mengenal Sosok Haji Isam yang Borong Ribuan Ekskavator untuk Pertanian Indonesia

Sebelum jadi sultan, Haji Isam pernah menjadi tukang ojek hingga operator alat berat.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Foto dokumentasi Boeing memperlihatkan Haji Isam (tengah) saat membeli bisnis di Inggris.
Foto: Dok boeing.mediaroom.com
Foto dokumentasi Boeing memperlihatkan Haji Isam (tengah) saat membeli bisnis di Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama Samsudin Andi Arsyad atau Haji Isam kembali menyita perhatian publik. Haji Isam melalui perusahaannya, Jhonlin Group, membeli 2.000 unit ekskavator dari produsen alat berat Cina, Sany Group.

Jumlah pemesanan tersebut menjadi rekor terbesar di dunia untuk sebuah pemesanan ekskavator. Ribuan ekskavator itu akan digunakan untuk mendukung proyek pertanian di Indonesia.

Baca Juga

Haji Isam merupakan sosok pengusaha kaya yang memulai perjalanan bisnis dari nol. Dalam berbagai penelusuran yang dilalukan Republika, Haji Isam merupakan merintis usahanya dari bawah. Pria berusia 47 tahun ini disebut pernah menjadi tukang ojek hingga operator alat berat.

Perkenalannya dengan penambang batu bara lokal bernama Johan Maulana mengubah jalan hidup Haji Isam. Dia mulai mempelajari cara mengelola usaha pertambangan sejak 2001.

Kemudian, usaha Haji Isam perlahan melesat dengan memiliki Johnlin Group. Perusahaan ini memiliki lini bisnis beragam mulai dari bidang pertambangan, perkebunan, kesehatan, dan pendidikan. Kini, sejumlah capaian Haji Isam selalu menarik perhatian publik.  

Terbaru, pengusaha kelahiran Batulicin, Kalimantan Selatan itu memecahkan rekor dunia dalam sebuah pemesanan ekskavator. Ribuan ekskavator itu akan digunakan untuk mendukung proyek pertanian di Indonesia.

photo
Wakil Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Muhidin bersama Hasnuryadi Sulaiman saat bersilaturahim dengan Haji Isam, Selasa (23/4/2024). - (dok pribadi)

 

Beli jet pribadi pakai kaus oblong...

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement