Ahad 30 Jun 2024 11:08 WIB

Ini Urutan Pertama Produk Impor Israel ke Indonesia

BPS mencatatkan ada lonjakan tajam impor dari negara Zionis pada tahun 2024

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gita Amanda
 Di tengah semakin intensnya serangan, Indonesia masih terus mengimpor sejumlah produk asal Israel. (ilustrasi)
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Di tengah semakin intensnya serangan, Indonesia masih terus mengimpor sejumlah produk asal Israel. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangan besar-besaran Israel ke wilayah Palestina masih terus berlangsung. Terakhir, Israel menggempur timur Gaza, membuat korban bergeletakan di jalan. Di tengah semakin intensnya serangan, Indonesia masih terus mengimpor sejumlah produk asal Israel.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), yang ditelusuri Republika, urutan pertama produk impor Israel ke Indonesia pada periode Januari-April 2024 adalah alat permesinan dan mekanik (HS 84). Nilai impornya mencapai 24,52 juta dolar AS. Angka ini melonjak drastis dari periode yang sama tahun lalu, yaitu 1,87 juta dolar AS.

Baca Juga

Tiga produk lain yang diimpor dari Israel dengan nilai terbesar adalah mesin dan peralatan Elektronik (HS 85) senilai 1,24 juta dolar AS (naik dari 942 ribu dolar AS pada periode yang sama tahun lalu. Perkakas dari logam tak mulia (HS 82) senilai 1,22 juta dolar AS (turun dari 1,78 juta dolar AS pada periode yang sama tahun lalu. Terakhir amunisi, senjata dan yang terkait dengannya (HS 93) senilai 8.047 dolar AS.

Sebelumnya, BPS mencatatkan ada lonjakan tajam impor dari negara Zionis pada tahun ini. Jika periode Januari-April tahun 2024 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, terlihat ada peningkatan hampir 340 persen.

Indonesia tak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Indonesia juga secara tegas meminta Israel mengakui Palestina sebagai negara merdeka. Sejak Indonesia berdiri, sikap merah-putih selalu sama, meski Presiden berganti-ganti.

Namun ini tak membuat kedua pihak tak memiliki hubungan dagang. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indonesia dan Israel tetap terlibat kegiatan ekspor impor. Republika.co.id mengambil data dari https://www.bps.go.id/id/exim. Secara khusus hanya untuk periode Januari hingga April pada 2023 dan 2024.

Dimulai dari Ekspor. Perinciannya, pada Januari 2023 ekspor Indonesia ke Israel menyentuh angka 12.469.786,46 juta dolar AS. Lalu Februari 9.018.758,70 juta dolar AS, Maret 17.689.932,27 juta dolar AS, April 13.756.113,36 juta dolar AS. Totalnya 52.934.930,79 juta dolar AS (Sekitar Rp 868 miliar).

Lalu pada Januari 2024 ekspor Indonesia ke Israel menyentuh angka 10.412.405,33 juta dolar AS, Februari 12.201.061,17 juta dolar AS, Maret 14.878.436,18 juta dolar AS, lalu April 14.961.066,72 juta dolar AS. Total mencapai 52.452.969,40 juta dolar AS (Rp 860 miliar). Ada sedikit penurunan secara year on year (Januari- April 2024 dibandingkan dengan Januari-April 2023.

Berikutnya, impor. Sama seperti impor, pengambilan datanya dari Januari-April 2023 dan 2024. Ada tren kenaikan yang cukup signifikan secara year on year (yoy), selama periode tersebut.

Pada Januari 2023, Indonesia mengimpor barang dari Israel dengan harga 1.460.030,00 juta dolar AS, Februari 2.346.948,00 juta dolar AS. Maret 1.727.451,00 juta dolar AS. April 1.197.417,00 juta dolar AS. Totalnya mencapai 6.731.846,00 juta dolar AS atau (Rp 109 miliar, dengan asumsi Rp 16.082 per dolar AS).

Lalu pada Januari 2024, Indonesia mengimpor barang dari Israel senilai 9.835.544,00 juta dolar AS, Februari 1.858.084,00 juta dolar AS, Maret 16.586.596,00 juta dolar AS. Kemudian April 945.503,00 juta dolar AS. Totalnya mencapai angka 29.225.727,00 juta dolar AS (Rp 479 miliar).

Angka itu menunjukkan ada peningkatan tajam impor sebanyak lebih dari 4 kali lipat atau ada peningkatan impor sebesar 339.4 persen.

 

Boikot jadi senjata kolektif dukung Palestina... (baca di halaman selanjutnya)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement