Kamis 13 Jun 2024 22:41 WIB

Tokocrypto Optimistis Terhadap Iklim Investasi Kripto di Indonesia, Ini Alasannya

Pemulihan Bitcoin merupakan momentum bagi investor untuk mengoptimalkan peluang

Chief Marketing Officer (CMO) Tokocrypto, Wan Iqbal, mengatakan bahwa pemulihan Bitcoin merupakan momentum bagi investor untuk mengoptimalkan peluang dengan mulai mempertimbangkan instrumen investasi berisiko tinggi, seperti kripto.
Foto: dok Tokocrypto
Chief Marketing Officer (CMO) Tokocrypto, Wan Iqbal, mengatakan bahwa pemulihan Bitcoin merupakan momentum bagi investor untuk mengoptimalkan peluang dengan mulai mempertimbangkan instrumen investasi berisiko tinggi, seperti kripto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergerakan harga Bitcoin kembali mendekati level 70.000 dolar AS atau sekitar Rp 1,13 miliar (kurs Rp 16.242). BTC menyambut baik angka inflasi Amerika Serikat padabulan Mei 2024 yang lemah, sempat melonjak menjadi 69.400 dolar AS, naik hampir 4 persen selama sepekan terakhir.

Setelah angka inflasi AS yang turun memunculkan ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed dalam waktu dekat. Pada pertemuan bulan Juni, The Fed telah memutuskan pertahankan suku bunganya, ini merupakan sebuah langkah yang memberikan pengaruh penting pada harga Bitcoin (BTC).

The Fed memutuskan untuk pertahankan suku bunga antara 5,25 persen sampai 5,50 persen. Hal ini bertentangan dengan proyeksi bahwa The Fed mungkin akan mengikuti jejak bank sentral G7 lainnya yang memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin. Meski begitu, harapannya adalah pengumuman Federal Reserve akan membantu meningkatkan momentum bullish BTC untuk membantunya menguji ulang level resistensi di 70.000 dolar AS.

Merespon kondisi tersebut, Chief Marketing Officer (CMO) Tokocrypto, Wan Iqbal, mengatakan bahwa pemulihan Bitcoin merupakan momentum bagi investor untuk mengoptimalkan peluang dengan mulai mempertimbangkan instrumen investasi berisiko tinggi, seperti kripto.

Selain itu, iklim investasi kripto juga mendapat angin segar dari berbagai faktor lain. Adopsi institusional terhadap Bitcoin dan aset kripto lainnya terus meningkat, dengan beberapa perusahaan besar mulai mempertimbangkan kripto sebagai bagian dari portofolio investasi mereka. Hal ini menunjukkan kepercayaan yang semakin kuat terhadap potensi jangka Panjang aset digital.

"Adopsi kripto yang semakin luas dengan munculnya ETF kripto diberbagai negara telah membuka peluang baru bagi investor untuk berinvestasi di kripto dengan cara yang lebih mudah dan aman. Hal ini meningkatkan kredibilitas industri kripto dengan menunjukkan bahwa kripto diterima oleh lembaga keuangan arus utama," kata Iqbal.

Tokocrypto telah berperan aktif dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang aset kripto melalui program edukasi dan literasi finansial. Upaya ini membantu memperluas basis pengguna aset kripto dan meningkatkan volume transaksi di platform.

"Dengan terus menunjukkan pertumbuhan yang stabil di tengah-tengah tantangan industri aset kripto, Tokocrypto memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam ekosistem kripto Indonesia. Keberhasilan mereka memberikan harapan bagi industri ini, menunjukkan bahwa dengan inovasi, dan edukasi, tantangan dapat diatasi, dan pertumbuhan yang berkelanjutan dapat dicapai dalam industri yang penuh potensi ini," kata Iqbal.

Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah pengguna terdaftar di Tokocrypto mencapai lebih dari 4 juta investor. Pengguna Tokocrypto memiliki distribusi usia yang beragam, dengan mayoritas pengguna berusia antara 18-30 tahun (56,7 persen), diikuti oleh usia 31-45 tahun (33,9 persen), dan 46-ke atas tahun (9,4 persen).

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement