Sabtu 01 Jun 2024 19:19 WIB

Satu Dekade Terakhir, PHE Cetak Pertumbuhan Produksi 8 Persen

PHE juga mencatatkan laba sebesar 2,77 miliar dolar AS di tahun 2023.

PT Pertamina Hulu Energi (PHE).
Foto: Dok PHE
PT Pertamina Hulu Energi (PHE).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Hulu Energi (PHE), selaku Subholding Upstream dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) tahun buku 2023, menyampaikan catatan kinerja positif atas kontribusi pertumbuhan produksi migas sebesar 8 persen sepanjang 10 tahun terakhir.

Produksi migas PHE berhasil mencapai 1,04 MMBOEPD (juta barel setara minyak per hari) dengan kontribusi nasional sebesar 69 persen dan lifting gas sebesar 34 persen. PHE juga mencatatkan laba sebesar 2,77 miliar dolar AS di tahun 2023.

Baca Juga

Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi, Chalid Said Salim dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu menyatakan, PHE juga telah menyelesaikan pengeboran 799 sumur pengembangan dan 837 workover (kerja ulang pindah lapisan), sehingga berperan menjadi kontributor penting dalam membangun ekonomi nasional kegiatan aktivitas hulu migas.

PHE juga mendapatkan tiga blok eksplorasi baru yaitu Blok East Natuna, Blok Peri Mahakam dan Blok Bunga sepanjang 2023. Adapun dari aspek merger dan akuisisi, PHE mencatatkan penambahan Participating Interest (PI) 10 persen di Irak, perpanjangan blok Aljazair dan akuisisi 20 persen PI di Masela.

Capaian eksplorasi juga sangat menggembirakan di mana PHE berhasil mencapai success ratio sebesar 65 persen dari 20 sumur eksplorasi dengan total temuan 2C sebesar 488 MMBOE (juta barel setara minyak). Penyelesaian 3D mencapai 1.512 km2 pada komitmen kerja pasti wilayah terbuka juga merupakan bagian PHE untuk membuka potensi eksplorasi baru guna terus berkontribusi optimal pada ketahanan energi nasional.

"Capaian PHE tidak terlepas dari upaya perusahaan dalam mengelola strategi utama dalam mengelola baseline produksi, meningkatkan production growth melalui rencana kerja dan merger and acquisition serta meningkatkan reserve and resource growth dengan selalu mengedepankan aspek Enviroment, Social, Governance (ESG). Hal ini guna mendukung pemenuhan energi nasional dan mencapai target pertumbuhan perusahaan," ungkap Chalid.

Dengan dukungan PT Pertamina (Persero) selaku Holding dan Pemerintah Republik Indonesia, PHE berperan signifikan dalam membangun kembali kapasitas industri hulu migas nasional, melalui kegiatan eksplorasi, pengembangan, dan asset integrity.

PHE berhasil mencatatkan kinerja positif di seluruh anak usahanya yakni Regional 1 (Pertamina Hulu Rokan), Regional 2 (Pertamina EP), Regional 3 (Pertamina Hulu Indonesia), Regional 4 (Pertamina EP Cepu) dan Regional 5 (Pertamina Internasional EP), PT Elnusa, PT PDSI dan PT Badak NGL. Capaian TKDN industri hulu migas PHE sebesar 60,19 persen adalah bukti konkret upaya PHE dalam membangun kapasitas nasional di industri hulu migas.

“Dalam bidang ESG, PHE juga telah meletakkan fundamental yang kuat. Penurunan emisi sebesar 871 ribu ton CO2 equivalen merupakan bagian keberhasilan program dekarbonisasi energi efisiensi dan low carbon power. Per 27 April 2024, PHE mendapatkan rating sebesar 22,5 atau medium risk di bidang ESG serta peringkat kesembilan dari 309 produsen minyak dan gas secara global,” ujar Chalid.

Direktur Logistik dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero), Alfian Nasution, yang hadir dalam RUPST sebagai perwakilan pemegang saham mayoritas PHE menyampaikan apresiasi atas pencapaian tersebut karena tahun 2023 mampu dilalui PHE dengan prestasi yang gemilang.

“Kami yakin PHE akan terus semangat menggali potensi dan kekuatan guna terus mendukung ketahanan energi nasional,” ujar Alfian.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement