REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Indodax Oscar Darmawan menilai kawasan Asia Tenggara mempunyai potensi untuk menjadi pemain kunci atau key leader dalam industri kripto dunia.
Berdasarkan penelitian Statista, pasar kripto di Asia Tenggara diproyeksikan mencapai 1.787 juta dolar AS atau sekitar Rp 27,5 triliun pada 2024. "Kawasan Asia Tenggara juga diprediksi akan tumbuh sebesar 8,75 persen selama empat tahun ke depan," kata Oscar dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu (24/4/2024).
Ia melanjutkan, berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Chainalysis, Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai negara yang memiliki pertumbuhan kripto terbesar di dunia, dengan keuntungan 1,06 miliar dolar AS. "Peringkat ini menunjukkan bahwa minat dan adopsi terhadap aset kripto terus berkembang di Indonesia," ungkap Oscar.
Di sisi lain, Oscar mengatakan bahwa Indonesia juga memiliki potensi besar untuk menjadi pemain kunci dalam industri kripto di kawasan Asia Tenggara. Namun, untuk mewujudkan potensi ini, diperlukan dukungan yang kuat dari semua pihak terkait.
Ia percaya, dengan kerja sama erat antara sektor publik dan swasta, kita dapat menciptakan ekosistem yang ramah terhadap inovasi dan teknologi baru. Pada akhirnya hal itu akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat Indonesia serta ekonomi secara keseluruhan.