Rabu 24 Apr 2024 17:04 WIB

Ini 4 Langkah Bank Indonesia Hadapi Dampak Risiko Global

Bank sentral terus mengedepankan beragam langkah koordinasi dengan pemerintah.

Rep: Iit Setyaningsih/ Red: Lida Puspaningtyas
Logo Bank Indonesia.
Foto: Antara
Logo Bank Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyebutkan, ada empat langkah yang disiapkan bank sentral dalam menghadapi dampak risiko global terhadap perekonomian nasional. Pertama, menakar risiko tersebut dan probabilitas kejadiannya ke depan.

"Kalau probabilitasnya itu di atas 75 persen, kami masukkan sebagai baseline scenario. Kalau probabilitasnya arahnya 50-75 persen, kami sebut potential risk potensial, di bawahnya kita sebut tail risk," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (24/4/2024).

Baca Juga

Langkah kedua, kata dia, yakni menakar dampak risiko itu terhadap perekonomian dalam negeri. Di antaranya terkait stabilitas nilai tukar rupiah, inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan sebagainya.

Ketiga, lanjutnya, menakar respons bauran kebijakan. Itu bertujuan mencegah terjadinya potensi risiko dan mengembalikan keadaan ke skenario dasar atau baseline scenario.

Keempat, kata Perry, bank sentral terus mengedepankan beragam langkah koordinasi dengan pemerintah. Di antaranya melalui Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

Perry menuturkan, risiko dan ketidakpastian pasar keuangan global semakin meningkat. Kondisi itu disebabkan oleh ketegangan geopolitik di Timur Tengah serta berubahnya arah kebijakan moneter Amerika Serikat (AS).

Kondisi tersebut, sambungnya, membuat investor global memindahkan portofolio ke aset yang lebih aman. Terutama ke mata uang dolar AS dan emas.

Akibatnya, banyak modal asing keluar dan menyebabkan pelemahan sejumlah nilai tukar termasuk Indonesia. Perry menjelaskan, tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR) yang lebih kecil dan lebih lama dari perkiraan atau higher for longer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement