Rabu 24 Apr 2024 14:34 WIB

OIKN: Swasta Domestik dan Internasional Minati Pengembangan EV di IKN

Bluebird telah melakukan groundbreaking di IKN.

Pengunjung mengambil gambar petunjuk arah di titik nol kilometer Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (19/4/2022). Pemerintah akan mengalokasikan pagu indikatif anggaran belanja pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2023 sebesar Rp27 triliun hingga Rp30 triliun, untuk pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur.
Foto: ANTARA/Bayu Pratama S
Pengunjung mengambil gambar petunjuk arah di titik nol kilometer Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (19/4/2022). Pemerintah akan mengalokasikan pagu indikatif anggaran belanja pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2023 sebesar Rp27 triliun hingga Rp30 triliun, untuk pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan banyak perusahaan atau investor BUMN dan swasta baik dalam negeri maupun internasional berminat untuk terlibat dalam pengembangan kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) di Nusantara, Kalimantan Timur.

"Perusahaan atau investor swasta yang tertarik untuk terlibat di IKN, khususnya dalam pengembangan EV sangat banyak," ujar Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN Agung Wicaksono dalam seminar daring di Jakarta, Rabu (24/4/2024).

Untuk operator kendaraan listrik, Agung mengatakan bahwa selain Bluebird yang telah melakukan groundbreaking, ada BUMN Damri hingga perusahaan internasional seperti ComfortDelGro dari Singapura yang tertarik pada sektor EV di IKN.

Sedangkan untuk perusahaan manufaktur terdapat BYD dari China, PT Kalista dari Indonesia, Škoda dari Ceko, dan masih banyak investor atau perusahaan swasta lainnya yang tertarik.

Perusahaan atau investor swasta dalam negeri maupun internasional juga banyak yang tertarik pada aspek infrastruktur pendukung kendaraan listrik. Dalam pengembangan EV di IKN, OIKN juga memiliki BUMO yakni Bina Karya yang mempunyai peran potensial sebagai integrator.

Berdasarkan Lampiran Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2022 tentang Rencana Induk IKN, salah satu klaster dari enam klaster untuk mewujudkan Visi Superhub Ekonomi IKN yakni Klaster Industri Teknologi Bersih dengan misi menyediakan produk yang mendukung mobilitas dan utilitas yang ramah lingkungan.

Pengembangan sektor ini difokuskan pada industri teknologi bersih untuk mobilitas dan utilitas yang lebih ramah lingkungan, yaitu perakitan panel surya (Solar PV) dan kendaraan listrik.

Visi Superhub Ekonomi IKN akan diwujudkan melalui pengembangan 6 klaster ekonomi yang strategis, resilien, dan inovatif dengan dukungan fondasi yang kukuh dalam bentuk infrastruktur keras dan lunak.

Pengembangan keenam klaster didasarkan pada peningkatan daya saing sektor-sektor yang sudah berkembang di Kalimantan Timur serta introduksi sektor-sektor maju yang berorientasi teknologi tinggi dan berkelanjutan.

Keenam klaster ekonomi penggerak utama (prime mover) ini selanjutnya diturunkan menjadi beberapa subsektor yang akan membantu mewujudkan visi economic superhub.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement