REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan rencana Masdar, salah satu perusahaan energi asal Uni Emirat Arab (UAE) untuk berinvestasi membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 1,2 gigawatt (GW) di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Rencana investasi itu menjadi salah satu topik pembahasan Menko Airlangga bersama mantan Perdana Menteri (PM) Inggris Tony Blair pada Jumat sore.
"PLTS di IKN yang dipersiapkan sebesar 1,2 gigawatt berbasis kepada investasi Masdar. Masdar sendiri kan punya pengalaman investasi di (PLTS) Cirata, jadi ini lebih riil lah untuk melakukan investasi," kata Menko Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (20/4/2024).
Masdar menjadi salah satu calon perusahaan di antara perusahaan lainnya yang berminat untuk berinvestasi di PLTS IKN. Namun, Airlangga menyampaikan belum ada pembahasan lebih lanjut terkait besaran nilai investasinya.
"Belum dibahas, kan ini yang kita bahas dengan Pak Tony Blair," ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa sesi diskusi turut membahas seputar transisi energi, terutama terkait Just Energy Transition Partnership (JETPI), Asia Zero Emission Community (AZEC).
Selain itu kedua pihak juga membahas upaya dalam mendorong tingkat inklusivitas keuangan tersebut, salah satunya melalui digitalisasi.
Dengan mempertimbangkan kecukupan sumber daya (resources) yang dimiliki oleh Tony Blair Institute (TBI) diharapkan dapat mendukung upaya digitalisasi tersebut.
“Kita ingin mendorong agar digitalisasi sifatnya inklusif jadi tentu kita bicara mengenai infrastruktur digital mengenai data center, regulasi Artificial Intelligent (AI), hingga cyber security,” ungkap Menko Airlangga.