Kamis 04 Apr 2024 04:23 WIB

Laos dan Thailand Luncurkan Pembayaran QR Lintas Batas

QR lintas batas memfasilitasi transaksi keuangan lintas negara dengan cara efektif.

Warga melakukan transaksi menggunakan QRIS di sebuah kafe di Bandung, Jawa Barat, Senin (13/11/2023). Laos dan Thailand Luncurkan Pembayaran QR Lintas batas.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Warga melakukan transaksi menggunakan QRIS di sebuah kafe di Bandung, Jawa Barat, Senin (13/11/2023). Laos dan Thailand Luncurkan Pembayaran QR Lintas batas.

REPUBLIKA.CO.ID, VIENTIANE -- Laos dan Thailand meluncurkan pembayaran QR lintas batas pada Rabu (3/4/2024). Pembayaran lintas batas ini bertujuan untuk mempromosikan inovasi dan akses terhadap layanan keuangan untuk kepentingan rakyat mereka.

Pada acara peluncuran, Gubernur Bank of Laos, Bounleua Sinxayvoravong mengatakan penerapan pembayaran QR lintas batas merupakan langkah penting dalam pengembangan industri keuangan Laos karena Thailand adalah mitra dagang nomor satu negara tersebut.

Baca Juga

QR lintas batas itu disebutnya tidak hanya memfasilitasi transaksi keuangan lintas negara, terutama oleh usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan konsumen, dengan cara yang aman, efektif dan hemat biaya, namun juga membantu pekerja yang bekerja di kedua negara.

Pekerja lintas negara dapat dengan mudah mentransfer uang kembali ke negara asal masing-masing. Termasuk juga bertujuan untuk mempromosikan pembayaran non-tunai di masyarakat dan perdagangan kedua negara.

Selain Thailand, Laos juga memiliki kerja sama pembayaran kode QR lintas batas dengan Kamboja.

Adapun negara ASEAN lain yang cukup baru meluncurkan tautan pembayaran QR lintas batas adalah Vietnam dan Kamboja. Peluncuran yang dilakukan pada 5 Desember 2023 itu memungkinkan masyarakat untuk memindai QR untuk melakukan pembayaran di negara masing-masing menggunakan mata uang lokal.

Sistem pembayaran baru tersebut bertujuan untuk memfasilitasi pembayaran lintas batas yang aman, nyaman, terjamin, dan terjangkau, serta mempromosikan penggunaan mata uang lokal. Hal itu diharapkan memberikan manfaat khusus bagi warga Kamboja dan Vietnam, terutama wisatawan dan pedagang.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement