REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut harga beras medium yang mengalami kenaikan diperkirakan akan mulai turun pada bulan depan. Penurunan harga beras medium tersebut seiring dengan panen raya padi dan juga harga gabah kering panen yang mulai turun.
Jokowi mengakui, harga beras medium memang belum bisa diturunkan secara drastis. Meskipun begitu, ia menyebut sudah terjadi penurunan harga beras secara umum. Hal ini disampaikan Jokowi usai meninjau ketersediaan dan harga bahan pangan di Pasar Sebukit Rama, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Rabu (20/3/2024).
"Yang medium memang belum bisa diturunkan secara drastis tapi secara umum sudah turun, hanya belum, karena inikan mulai panen raya banyak, dan kita harapkan dengan gabah kering panennya turun, berasnya juga agak turun tapi mungkin dalam bulan depan," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, pemerintah berhati-hati dalam mengendalikan dan menjaga keseimbangan harga agar tidak merugikan petani maupun masyarakat.
"Kita ini mengendalikan hati-hati supaya harga gabah kering tidak jatuh turun anjlok sehingga petani dirugikan. Kita jaga keseimbangan antara harga pokok produksi di petani yang harus untung dan juga harga eceran yang juga baik untuk konsumen, untuk ibu-ibu," jelas Jokowi.
Menurut Jokowi, harga beberapa komoditas bahan pokok di pasar ini, seperti bawang putih, bawang merah, dan beras premium terpantau stabil.
"Menurut saya harga-harga stabil, saya lihat misalnya bawang putih di Rp 40 ribu (per kg), bawang merah Rp 30 ribu (per kg), beras premium di Rp 17 ribu (per kg). Saya kira harga baik," kata dia.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga memberikan bantuan modal kerja kepada para pedagang yang ada di Pasar Sebukit Rama, Kabupaten Mempawah. Bantuan tersebut diharapkan dapat membantu para pedagang dalam meningkatkan modal usaha.
"Bantuan modal kerja untuk para pedagang kecil," kata Jokowi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
