Selasa 19 Mar 2024 13:13 WIB

Erick Beberkan Alokasi PMN 2024, Penugasan dan Perkuat Modal

Tahun 2024 ada cadangan pembiayaan investasi yang didorong senilai Rp 13,6 triliun.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan alokasi PMN 2024 senilai Rp 13,6 triliun mayoritas ditunjukkan untuk penyehatan dan menjalankan penugasan dari pemerintah. (ilustrasi)
Foto: Dok PNM
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan alokasi PMN 2024 senilai Rp 13,6 triliun mayoritas ditunjukkan untuk penyehatan dan menjalankan penugasan dari pemerintah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan alokasi penyertaan modal negara (PMN) 2024 senilai Rp 13,6 triliun mayoritas ditunjukkan untuk penyehatan dan menjalankan penugasan dari pemerintah. Erick mencontohkan salah satu PMN kepada Hutama Karya senilai Rp 1,6 triliun untuk penyelesaian ruas tol Palembang-Betung.

"Di 2024 ini memang kita ada cadangan pembiayaan investasi yang kita dorong senilai Rp 13,6 triliun, saya kira mohon atas PMN yang diusulkan ini dapat dilakukan pendalaman oleh Komisi VI dan seluruh jajarannya," ujar Erick saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (19/3/2024).

Baca Juga

Selain Hutama Karya, Erick memerinci alokasi PMN 2024 lainnya seperti KAI sebesar Rp 2 triliun untuk pengadaan kereta melalui retrovit dan pembelian kereta baru, penguatan permodalan Reasuransi Indonesia Utama sebesar Rp 1 triliun, Pelni untuk pembelian kapal penumpang untuk rute Perintis sebesar Rp 3 triliun, peningkatan kapasitas dan kualitas produksi INKA sebesar Rp 2 triliun, penyehatan dan penguatan permodalan ID Food sebesar Rp 1 triliun, dan penguatan permodalan penjaminan KUR di IFG sebesar Rl 3 triliun.

"Ini penugasan dari pemerintah dan itu totalnya Rp 13,6 triliun," ucap Erick.

Erick juga mengajukan usulan PMN pada APBN tahun 2025 sebesar Rp 44 triliun. Alokasi terbesar diberikan kepada Hutama Karya untuk merampungkan proyek jalan tol trans Sumatera fase 2 dan 3 sebesar Rp 13,8 triliun.

"Kami juga memberanikan diri mengusulkan untuk PMN 2025, supaya keberlanjutan program yang sedang kita dorong ini sudah bisa didata dari tahun ini untuk tahun depan sendiri," kata Erick.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement