REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Maria Kristi Endah Murni memprediksi, jika jumlah penumpang jalur udara yakni pesawat pada mudik Idul Fitri 1445 atau 2024 mencapai 4,44 juta orang. Angka ini naik 12 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Kami proyeksikan secara total itu diperkirakan 4,44 juta, naik 12 persen dari tahun 2023 atau naik 1 persen di tahun 2019,” kata Maria dalam Konferensi Pers yang diikuti secara daring, Ahad (17/3/2024).
Selain itu, pihaknya juga memprediksi adanya pergerakan penumpang domestik selama periode mudik Lebaran 2024 mencapai 3,6 juta orang atau naik 9 persen dibandingkan tahun lalu. Sementara untuk penumpang internasional diperkirakan naik 26 persen.
“Kami memproyeksikan penumpang domestik 2024 angkutan lebaran ini dari 16 hari sebesar 3,6 juta dengan rata-rata harian 224,60 atau naik 9 persen dibandingkan tahun lalu. Dibanding 2019 naik 1 persen dan untuk penumpang internasional, untuk tahun ini naiknya 26 persen dibandingkan tahun lalu dan nail 2 persen dari 2019,” terang dia.
Jumlah pemudik pada Idul Fitri 1445 diprediksi mencapai 193,6 juta orang atau 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Angka ini naik jika dibandingkan dengan jumlah pemudik tahun 2022 yaitu 85,5 juta orang, dan 123 juta orang untuk pemudik tahun 2023.
Sejumlah antisipasi yang dilakukan adalah memetakan waktu puncak arus mudik dan balik. Untuk puncak arus mudik diprediksi terjadi tiga kali. Pertama, pada H-4 Sabtu (6/4/2024) dengan jumlah pemudik 23,2 juta orang. Kedua, H-3 Ahad (7/4/2024) dengan 23,1 juta orang, dan puncak arus mudik ketiga terjadi H-2, Senin (8/4/2024) dengan 26,6 juta orang.
Dari hasil survei terhadap 48 ribu responden terkait masa angkutan mudik lebaran 2024, 52 persen menyatakan mudik dalam rangka Idul Fitri, 35,2 persen menyatakan mereka bepergian untuk mengunjungi silaturahmi kepada keluarga, dan 10,6 memanfaatkan libur lebaran untuk berwisata. Selain itu, berdasarkan profiling dari para responden yang akan melakukan perjalanan mudik yaitu pekerja swasta dengan pendapatan sekitar Rp3 juta-Rp5 juta.