Senin 18 Mar 2024 07:48 WIB

Kemenhub Prediksi 1,42 Juta Pemudik Gunakan Kereta Whoosh

Dirjen Perkeretaapian Kemenhub memprediksi 1,42 juta pemudik pakai kereta Whoosh.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Bilal Ramadhan
Kereta cepat WHOOSH melaju menuju stasiun Padalarang dan Tegal luar. Dirjen Perkeretaapian Kemenhub memprediksi 1,42 juta pemudik pakai kereta Whoosh.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Kereta cepat WHOOSH melaju menuju stasiun Padalarang dan Tegal luar. Dirjen Perkeretaapian Kemenhub memprediksi 1,42 juta pemudik pakai kereta Whoosh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Direktur Jenderal Perkeretaapian pada Kementerian Perhubungan Risal Wasal mengatakan pada mudik pada Idul Fitri 1445 atau 2024 penumpang Kereta cepat Jakarta-Bandung, Whoosh diprediksi mencapai 1,42 juta orang. Angka ini berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) dalam rangka rencana operasional angkutan lebaran.

Risal mengatakan, jumlah penumpang kereta cepat saat masa angkutan mudik 2024, tidak lebih banyak dibandingkan moda transportasi lainnya seperti kereta api antar kota, bus, mobil pribadi, mobil sewa, sepeda motor, hingga pesawat.

Baca Juga

Namun, pihaknya akan selalu melakukan pengawasan (ramp check) terhadap sarana perkeretaapian termasuk kereta cepat, terus dilakukan secara intensif. Lebih dari 2.000 sarana perkeretaapian yang telah dilakukan pengawasan. 

"Ramp check sarana prasarana sampai 22 Maret sudah jalan 66,7 persen. kalau menemukan hal yang tidak sesuai teknis langsung diperbaiki," kata Risal dalam konferensi pers yang disiarkan secara daring, Ahad (17/3/2024).

Tak hanya itu, dalam rangka pengawasan dan keamanan Ditjen Perkeretaapian telah menerbitkan standard operating procedure (SOP) terhadap beberapa stasiun yang memiliki perbedaan teknis persinyalan kereta api.

Hal ini bertujuan menghindari potensi kecelakaan seperti KA Turangga PP 65 a dengan KA lokal Bandung Raya pada Jumat (5/1/2024) lalu. "Terkait kondisi peristiwa kecelakaan ada sop baru operator, untuk pastikan layanan terjamin," ucap Risal.

Jumlah pemudik pada Idul Fitri 1445 diprediksi mencapai 193,6 juta orang atau 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia. Angka ini naik jika dibandingkan dengan jumlah pemudik tahun 2022 yaitu 85,5 juta orang, dan 123 juta orang untuk pemudik tahun 2023. 

Sejumlah antisipasi yang dilakukan adalah memetakan waktu puncak arus mudik dan balik. Untuk puncak arus mudik diprediksi terjadi tiga kali. Pertama, pada H-4 Sabtu (6/4/2024) dengan jumlah pemudik 23,2 juta orang.

Kedua, H-3 Ahad (7/4/2024) dengan 23,1 juta orang, dan puncak arus mudik ketiga terjadi H-2, Senin (8/4/2024) dengan 26,6 juta orang.

Dari hasil survei terhadap 48 ribu responden terkait masa angkutan mudik lebaran 2024, 52 persen menyatakan mudik dalam rangka Idul Fitri, 35,2 persen menyatakan mereka bepergian untuk mengunjungi silaturahmi kepada keluarga, dan 10,6 memanfaatkan libur lebaran untuk berwisata.

Selain itu, berdasarkan profiling dari para responden yang akan melakukan perjalanan mudik yaitu pekerja swasta dengan pendapatan sekitar Rp3-Rp5 juta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement