Ahad 03 Mar 2024 22:02 WIB

Laba BTN Tembus Rp 3,5 Triliun, Ini Pesan Erick Thohir

BTN harus mampu menjadi tumpuan dalam solusi pembiayaan perumahan.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri BUMN Erick Thohir.
Foto: Dok Kementerian BUMN
Menteri BUMN Erick Thohir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, ulang tahun ke-74 dan peluncuran logo baru menjadi momentum bagi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN untuk melakukan percepatan transformasi. Erick menyampaikan BTN harus mampu menjadi tumpuan dalam solusi pembiayaan perumahan bagi masyarakat. 

"Jangan sekadar ganti logo, tapi tadi yang saya titipkan ada dua, bagaimana memastikan kesehatan BTN sebagai perbankan," ujar Erick dalam HUT ke-74 BTN dan peluncuran logo baru BTN di Indonesia Arena, Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Ahad (3/3/2024).

Baca Juga

Erick menyampaikan kinerja BTN terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir, baik dari sisi aset maupun penurunan kredit bermasalah. Erick menilai hal ini menandakan bahwa BTN memiliki kondisi kesehatan yang baik dan mampu meningkatkan kesejahteraan karyawan dengan terjaganya arus kas.

"Aset naik terus, kredit bermasalah turun dan kalau kita lihat di awalnya BTN pada 2019 ketika saya masuk itu profitnya Rp 200 miliar, sekarang sudah Rp 3,5 triliun," ucap Erick. 

Erick mengingatkan tantangan hunian bagi masyarakat Indonesia akan kian besar di masa depan. Pasalnya, ucap Erick, 52 persen dari total penduduk Indonesia kini tinggal di wilayah perkotaan, bukan lagi di perdesaan.

"Artinya, ketika BTN menjadi sebuah solusi untuk perumahan masa depan anak muda, itu harus benar-benar punya strategi besar," ucap Erick. 

Erick menyampaikan pembiayaan untuk 600 ribu rumah tidak cukup memenuhi kebutuhan masyarakat. Erick menyebut backlog perumahan Indonesia saat ini sudah menyentuh angka 12,7 juta rumah. 

"BTN tentu sudah luar biasa, dari 600 ribu rumah sekarang itu sudah 300 ribu rumah yang BTN lakukan. Tapi angka 1 juta sampai 1,5 juta rumah harus menjadi terobosan," kata Erick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement