Ahad 03 Mar 2024 06:06 WIB

BI Optimistis Inflasi Tetap Terkendali Dalam Sasaran

Secara tahunan, inflasi inti Februari 2024 tercatat sebesar 1,68 persen.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Tangkapan Layar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Foto: Tangkapan Layar
Tangkapan Layar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Februari 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,5 plus minus persen. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, inflasi IHK Februari 2024 tercatat sebesar 0,37 persen secara bulanan sehingga secara tahunan menjadi 2,75 persen. 

“Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi akan tetap terkendali dalam kisaran sasaran 2,5 plus minus satu persen pada 2024,” kata Asisten Gubernur Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam pernyataan tertulisnya, Jumat (1/3/2024). 

Baca Juga

Dia menjelaskan, inflasi yang terjaga merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan pemerintah pusat dan daerah. Khususnya dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah. 

Inflasi inti pada Februari 2024 tercatat sebesar 0,14 persen secara bulanan lebih rendah dari inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,20 persen. Realisasi inflasi inti tersebut disumbang terutama oleh inflasi komoditas minyak goreng, nasi dengan lauk, dan emas perhiasan. 

Secara tahunan, inflasi inti Februari 2024 tercatat sebesar 1,68 persen yang stabil dari inflasi bulan sebelumnya. Sementara itu, kelompok volatile food pada Februari 2024 mencatat inflasi sebesar 1,53 persen secara bulanan yang lebih tinggi dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,01 persen secara bulanan. 

Peningkatan inflasi volatile food tersebut disumbang terutama oleh inflasi komoditas beras, cabai merah, dan telur ayam ras. Peningkatan inflasi lebih lanjut tertahan oleh deflasi bawang merah, tomat, dan cabai rawit. 

Secara tahunan, kelompok volatile food mengalami inflasi sebesar 8,47 persen secara tahunan yang meningkat dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 7,22 persen. Lalu kelompok administered prices pada Februari 2024 mengalami inflasi sebesar 0,15 persen secara bulanan yang meningkat dari bulan sebelumnya yang deflasi sebesar 0,48 persen.

Peningkatan tersebut disumbang oleh inflasi sigaret kretek mesin sejalan dengan kenaikan cukai rokok yang ditransmisikan secara bertahap terhadap harga jual oleh produsen. Secara tahunan, inflasi kelompok administered prices menjadi sebesar 1,67 persen secara tahunan yang menurun dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 1,74 persen secara tahunan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement