Selasa 20 Feb 2024 14:00 WIB

Serangan Houthi di Laut Merah Buat Industri Ritel Eropa Buntung

Semakin lama kapal dipaksa mengubah rute semakin merana pula bisnis.

Adidas
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI – Perang yang dikobarkan Israel dengan menyerang Hamas di Gaza menimbulkan dampak buruk yang justru tidak sepenuhnya ditanggung Israel. Muncul gejolak di wilayah lain yaitu perairan Laut Merah yang justru membuat buntung bisnis di Eropa. 

Mereka adalah perusahaan pengapalan dan industri ritel Eropa yang harus memikul beban biaya karena krisis di Laut Merah. Operasi militer Israel sejak 7 Oktober 2023 menurut Aljazirah, Selasa (20/2/2024) yang mengutip otoritas Palestina menewaskan 29.092 warga sipil Gaza. 

Baca Juga

Selain itu, terdapat 69.082 warga sipil lainnya yang terluka. Kondisi di Gaza memicu simpati Houthi. Mereka mengadang dan menyerang kapal komersial berafiliasi Inggris, AS, dan Israel yang melalui Laut Merah, yang menghubungkan Terusan Suez dan Laut Mediterania. 

Serangan terkini, Ahad (18/2/2024) menargetkan kapal yang teregistrasi milik Inggris, yaitu Rubymar. Juru bicara militer Houthi, Yahya Sarea dalam sebuah pernyataan  pada Senin (19/2/2024) pagi menyampaikan soal serangan ini.  

‘’Akibat dihantam rudal Houthi kapal Rubymar rusak parah dan dalam keadaan berhenti,’’ jelas Sarea. 

Pada Ahad malam, UK Maritime Trade Operations (UKMTO) menerima laporan terjadinya insiden yang menimpa sebuah kapal dengan jarak sekitar 35 mil laut (65 km) sebelah selatan Pelabuhan Mocha, perairan Laut Merah di bagian Yaman.

Laporan menyebutkan ‘’Ledakan terjadi sekali dengan kapal yang menyebabkan kerusakan pada pukul 23.00 waktu setempat.’’ Senin dini hari, UKMTO yang mengutip otoritas militer menyatakan kru kapal meninggalkan kapal setelah terjadi serangan tersebut. 

Perusahaan keamanan Rubymar, LSS SAPU dan penyedia data pelayaran, Lloyd's List Intelligence juga mengonfirmasi kapal mengalami kerusakan setelah dihantam dua rudal yang ditembakkan oleh kelompok Houthi. 

‘’Tak ada lagi kru di kapal. Pemilik dan manajer perusahaan mempertimbangkan untuk menarik kapal tersebut,’’ ujar seorang juru bicara LSS-SAPU. Menurut data MarineTraffic, kapal Rubymar melakukan pelayaran dari Arab Saudi menuju Bulgaria.

Memperhitungkan dampak ekonominya, Badan industri ritel Eropa, Eurocommerce mengeluhkan kondisi ini ke Uni Eropa (UE). Mereka melayangkan surat ke menteri luar negeri Belgia, Jumat (16/2/2024), menjelaskan krisis di Laut Merah berimbas masif pada bisnis mereka.

‘’Semakin lama kapal pengangkut dipaksa mengubah rute semakin merana pula bisnis dan konsumen menanggung lonjakan biaya. Ini menambah beban bagi masyarakat Eropa yang kini harus menghadapi biaya hidup yang tinggi,’’ ujar Eurocommerce dalam suratnya. 

Eurocommerce di antaranya beranggotakan supermarket raksasa seperti Ahold Delhaize, Carrefour, Lidl, M&S, dan Tesco. Selain itu ada juga perusahaan ritel pakaian seperti H&M, Inditex, dan Primark yang merasakan dampak buruk krisis di Laut Merah. 

Perusahaan ritel Eropa yang mengandalkan pasokan dari pabrik-pabrik di Cina dan Asia Tenggara terpaksa harus menerima penundaan pengiriman. Mereka juga menanggung tambahan biaya karena perubahan rute ke Tanjung Harapan. 

Perubahan rute ini....

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement