Selasa 13 Feb 2024 21:15 WIB

Freedom Flotilla Inisiator Mavi Marmara akan Kembali Berangkatkan Kapal ke Gaza

Freedom Flotilla kecam keras kebiadaban Zionis Israel

Rep: Mabruroh / Red: Nashih Nashrullah
Kapal Mavi Marmara (ilustrasi). Freedom Flotilla kecam keras kebiadaban Zionis Israel dan berencana kembali Berangkatkan Kapal kemanusiaan.
Kapal Mavi Marmara (ilustrasi). Freedom Flotilla kecam keras kebiadaban Zionis Israel dan berencana kembali Berangkatkan Kapal kemanusiaan.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM — Koalisi Freedom Flotilla(FFC) telah mengumumkan rencana untuk berlayar lagi, untuk menantang pengepungan Israel yang melanggar hukum dan mematikan di Gaza.  Pernyataan ini dikeluarkan langsung oleh FFC melalui situs resminya, Freedomflotilla.

Dalam beberapa pekan mendatang, sebuah armada akan berlayar membawa ribuan ton bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan dan akan dikirim langsung ke warga Palestina di Gaza. FFC adalah gerakan solidaritas antarmasyarakat dengan anggota dari seluruh dunia.

Baca Juga

“Setelah 17 tahun blokade brutal dan empat bulan serangan genosida, termasuk mempersenjatai kebutuhan dasar, warga Palestina di Gaza menghadapi krisis kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya dan membawa bencana besar,” bunyi pernyataan FFC.

Pada 26 Januari 2024, Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan tindakan sementara untuk melindungi warga Palestina di Gaza dari risiko genosida yang mungkin terjadi. 

Di antara enam tindakan yang tegas, ICJ memerintahkan Israel untuk “mengambil tindakan segera dan efektif untuk memungkinkan penyediaan layanan dasar dan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan untuk mengatasi kondisi kehidupan buruk yang dihadapi warga Palestina di Jalur Gaza.” 

Keputusan ini menyusul resolusi Dewan Keamanan PBB pada November dan Desember 2023 yang menyerukan langkah-langkah mendesak untuk segera memungkinkan akses kemanusiaan yang “aman, tanpa hambatan, dan diperluas” ke Gaza. 

“Ketidakpatuhan Israel yang terang-terangan terhadap perintah ini, dan kegagalan pemerintah dunia lain dalam menekan kekuatan pendudukan agar mematuhinya, memotivasi kami sebagai organisasi masyarakat sipil untuk mengambil tindakan,” bunyi pernyataan FFC. 

“Adalah kewajiban kami untuk memastikan bahwa warga Palestina di Gaza menerima bantuan kemanusiaan”, kata Ismail Moola dari Palestine Solidarity Alliance, Afrika Selatan. 

“Kami berharap Dewan Keamanan akan menegakkan keputusan ICJ, namun karena krisis kemanusiaan yang mengerikan di Gaza, kami harus segera bertindak,” tambahnya.

Rencana untuk Kampanye Selamatkan Gaza kami sedang berjalan, dan FFC menyerukan kepada pemerintah Mesir untuk memfasilitasi pengiriman bantuan untuk menunjang kehidupan melalui Rafah Al-Arish ke Gaza. 

Misi Handala FFC, Untuk Anak-anak Gaza, dipimpin oleh perahu kami Handala, akan mulai berlayar lagi dari Eropa Utara ke Gaza pada Mei 2024.

FFC berkumpul di Istanbul untuk merencanakan kampanye ini dengan perwakilan dari organisasi berikut  yaitu Canadian Boat to Gaza (Kanada), US Boat to Gaza (AS), Kia Ora Gaza (Aotearoa, Selandia Baru), Free Gaza Australia (Australia), Ship ke Gaza (Norwegia), dan MyCARE (Malaysia),

Ship to Gaza (Swedia), Palestine Solidarity Alliance (Afrika Selatan), IHH (Turki), Rumbo a Gaza (Spanyol), Mavi Marmara Association (Turki), dan International Campaign Committee untuk Mematahkan Pengepungan Gaza. 

Baca juga: 10 Cara Keluar dari Kesulitan Masalah Hidup Menurut Alquran dan Hadits

“Ketika pemerintah kami gagal, kami berlayar” kata Karen DeVito dari Canadian Boat to Gaza. 

“Kami memetakan arah hati nurani umat manusia, dan tujuan kami adalah meningkatkan solidaritas umat manusia dengan rakyat Palestina. Kami menyerukan kepada organisasi masyarakat sipil dari seluruh dunia yang mempunyai nilai-nilai dan tujuan yang sama dengan kami untuk mendukung dan bergabung dengan kami,” kata Karen DeVito.

 

photo
BUKTI GENOSIDA ISRAEL - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement