REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bloomberg mengabarkan Grab dan GoTo Group membuka kembali pembicaraan terkait rencana merger. Pembicaraan awal terkait hal ini diungkapkan sudah dilakukan sejak empat tahun yang lalu.
Sumber anonim menyebut GoTo dan Grab sedang membicarakan banyak pilihan. Satu skenario yang memungkinkan adalah Grab mengakuisisi GoTo menggunakan dana tunai, saham, atau keduanya.
Menurutnya, GoTo sudah lebih terbuka terhadap kemungkinan merger setelah Patrick Walujo bertemu dengan CEO GoTo tahun 2023 lalu. Jika terjadi, merger ini ini akan berpengaruh sangat signifikan pada dunia raid hailing dan pengiriman makanan di Asia Tenggara.
Dilansir Tech in Asia, Jumat (9/2/2024), Alasan merger keduanya disinyalir karena sama-sama menghindari kerugian yang terus berlanjut karena saling berkompetisi satu sama lain.
Pada akhir 2020, kedua perusahaan dilaporkan menyepakati beberapa bagian kerja sama potensial. Tapi Gojek memilih menikah dengan Tokopedia yang saat itu sedang ranum-ranumnya sebagai unicorn e-commerce dan menjadi GoTo Group.
Kini, keduanya bercerai setelah Tokopedia dipinang merger oleh ByteDance yang merupakan induk TikTok. Merger ini demi keperluan bangkitnya TikTok Shop di Indonesia.
Sementara itu, Grab juga dilaporkan sedang dalam pembicaraan untuk mengakuisisi platform pengiriman makanan Foodpanda. Jika lancar, mereka akan menjadi pemimpin industri pengiriman makanan di Asia Tenggara.