Ahad 04 Feb 2024 13:27 WIB

Emil Dardak Yakin Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Atasi Isu Sosial-Ekonomi

Prabowo - Gibran semakin meraih dukungan.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Erdy Nasrul
Erick Thohir bersama Pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Foto: Dok Republika
Erick Thohir bersama Pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru bicara calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka, Emil Elestianto Dardak meyakini program makan siang dan susu gratis di sekolah dan pesantren merupakan "paket lengkap" mengatasi masalah. 

Program yang diinisiasi Prabowo-Gibran itu tidak hanya menjadi solusi bagi persoalan kesehatan atau kekurangan gizi. Program tersebut dinilai mampu mengentaskan permasalahan sosial dan ekonomi di masyarakat. Emil menyebut program ini akan sangat membantu keluarga yang sulit secara keuangan. 

Baca Juga

"Jangankan untuk keluarga kategori prasejahtera, bagi yang belum berani menyatakan sejahtera saja kewalahan untuk kebutuhan ongkos sekolah anaknya. Di saat yang sama, kita juga mengatasi permasalahan asupan gizi karena sekolah yang menyediakan makanan," ujar Emil dalam keterangannya pada Sabtu (3/2/2024).

Emil menceritakan Prabowo sangat antusias jika membahas sumber daya manusia (SDM). Menurut Prabowo, lanjut Emil, prasyarat utama pengembangan SDM adalah sehat dan hal tersebut dimulai dari tumbuh kembang optimal.

"Itu sebabnya mendorong perbaikan gizi jadi prioritas, utamanya bagi anak sekolah dan santri. Program ini juga dianjurkan oleh lembaga internasional sekelas WFP (World Food Programme) yang berarti program ini berbasis sains, bukan akal-akalan atau gimik," ujar Emil.

Emil mengatakan program ini harapannya sama seperti program imunisasi. Supaya lokus distribusinya efektif, maka kebijakan ini menyasar anak-anak di sekolah dan pesantren. 

"Karena saat waktu makan siang atau pukul 12.00 teng, itu belum tentu sekolah sudah selesai, kemudian mereka pulang dan makan di rumah," ujar Wakil Gubernur Jawa Timur itu.

Emil juga memastikan makanan yang nantinya terdistribusi telah memenuhi standar gizi nasional. Sebagai acuannya, pemerintah saat ini telah memiliki program Isi Piringku yang berlandaskan pemenuhan gizi seimbang dalam 700 kalori. Adapun perinciannya adalah karbohidrat atau makanan pokok 150 gram nasi, 75 gram lauk hewani, 100 gram lauk nabati, 150 gram sayuran, dan 150 gram buah-buahan.

"Tanpa digembor-gemborkan, isi kandungan dalam makan siang gratis pasti sudah dibahas. Karena tujuannya adalah upgrade, bukan downgrade. Tidak mungkin kami memberikan makan kalau yang kandungan gizinya malah turun dari sebelumnya," ujar Emil.

Persoalan lain yang turut diatasi melalui program ini adalah isu sosial dan ekonomi. Menurut Emil, tidak sedikit orang tua yang kesulitan memberikan ongkos atau uang sekolah yang pas bagi anaknya.

"Program ini akan sangat membantu bagi keluarga yang beban keuangan untuk makan sangat membengkak jika dibandingkan uang bulanannya," ujat Bupati Trenggalek periode 2016-2019 itu.

Sementara itu, Wakil Komandan Tim Fanta TKN Prabowo-Gibran, Anggawira menyatakan program makan siang gratis di sekolah dan pesantren akan memutar roda perekonomian masyarakat karena digerakkan oleh pelaku UMKM.  

Sebagai informasi, kebijakan ini sudah diterapkan di 125 negara menurut laporan Global Child Nutrition Foundation (GCNF). Sementara, menurut World Food Programme (WFP) pada 2022, dari sampel 176 negara diperoleh angka bahwa 418 juta anak telah menerima manfaat dari program makan di sekolah. 

Pasangan calon Prabowo-Gibran menjadikan program ini sebagai cara untuk mengatasi kekurangan gizi di kalangan anak. Sementara itu, untuk mengentaskan stunting, Prabowo-Gibran juga berjanji memberikan makan siang gratis dengan perhatian nutrisi yang lebih ekstra bagi ibu hamil. Adapun sasaran program ini sekitar 82,9 juta orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement