Jumat 02 Feb 2024 08:56 WIB

Adidas Hingga H&M Terdampak Serius Serangan Houthi di Laut Merah

Pengiriman produk Adidas saat ini tertunda sekitar tiga pekan.

 Orang-orang berjalan melewati toko pakaian olahraga Adidas di Hong Kong, Sabtu (27/3).
Foto: AP / Kin Cheung
Orang-orang berjalan melewati toko pakaian olahraga Adidas di Hong Kong, Sabtu (27/3).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON – Merek-merek besar dunia terdampak kisruh di Laut Merah. Kelompok Houthi melakukan serangan terhadap kapal kargo di perairan itu sebagai solidaritas terhadap Palestina yang dibombardir Israel, menyebabkan terhambatnya pengiriman produk dan bahan baku. 

Perusahaan sepatu dan pakaian olahraga, Adidas mengalami dampak pengiriman karena serangan Houthi di Laut Merah. Pengiriman ke konsumen peritel tertunda. Tarif pengangkutan sebagai dampak tak amannya Laut Merah juga diyakini menggerus keuntungan Adidas.

Baca Juga

CEO Adidas Bjorn Gulden mengatakan pengiriman produk saat ini tertunda sekitar tiga pekan.’’Ironisnya, kami sebenarnya memiliki produk, di mana penjualan ke sejumlah peritel bagus yang saat ini kami tak bisa mengiriminya,’’ katanya Kamis (1/2/2024). 

Ia menambahkan,’’Ketika kami tiba-tiba mendapatkan permintaan yang tinggi dan lebih tinggi dari pasokan, Anda mengalami delay pengiriman tiga pekan. Itu sebuah halangan. Pendapat saya, ini lebih buruk daripada naiknya tarif pengiriman saat ini.’’

Sekarang, perusahaan-perusahaan pengapalan  memilih menghindari Terusan Suez sebab adanya serangan Houthi terhadap kapal-kapal yang melewati Laut Merah. Mereka kemudian mengubah rute ke Tanjung Harapan, Afrika. 

Pengalihan rute ini sudah pasti menunda kedatangan produk berupa sepatu dan pakaian olahraga seperti Adidas dari pabrik-pabrik di Asia ke Eropa. Gulden berharap kondisi ini tak berlangsung lama yang pada akhirnya mengurangi margin keuntungan. 

Adidas tak secara spesifik menyampaikan berapa besar dampak keuangan bagi mereka akibat tertundanya pengiriman. Termasuk dalam paparan perkiraan keuntungan yang dipublikasikan pada Rabu (31/1/2024) tengah malam. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement