Selasa 30 Jan 2024 06:30 WIB

Polda Jatim Diminta Usut Tuntas Pelemparan Peledak di Rumah Ketua Relawan Prabowo-Gibran

Pelemparan peledak menyebabkan satu unit motor yang terparkir terbakar.

Rep: Febryan A/ Red: Agus raharjo
Aksi pelemparan bom molotov (ilustrasi)
Aksi pelemparan bom molotov (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal kelompok relawan Beta Gibran, Wela Megarani mengutuk keras aksi teror penyerangan rumah Ketua Relawan Prabowo-Gibran, Sulaisi Abdulrazzak di Sumenep, Jawa Timur yang terjadi pada Senin (29/1/2024). Wela meminta Polda Jawa Timur mengusut tuntas kasus penyerangan menggunakan peledak itu.

"Setiap warga negara berhak mempunyai pilihan yang berbeda dan saling menghargai atas pilihan tersebut. Kita meminta kepada Kapolda Jawa Timur untuk mengusut tuntas peristiwa terror ini," kata Wela lewat keterangan tertulisnya, Senin.

Baca Juga

Wela menyebut, aksi teror itu terjadi usai dilaksanakannya kampanye terbuka Prabowo-Gibran di Desa Kolor, Kecamatan Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep. Lokasinya acara tersebut tak jauh dari kediaman Sulaisi di Desa Ketawang Laok, Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep.

Di sisi lain, Wela menyerukan kepada seluruh relawan pendukung Prabowo-Gibran, khususnya anggota Beta Gibran untuk tidak melakukan aksi teror serupa ataupun menghina pasangan capres-cawapres lain maupun pendukungnya. Para relawan diminta tetap fokus mengampanyekan program Prabowo-Gibran, meski tensi politik semakin memanas jelang hari pencoblosan 14 Februari.

"(Saya serukan relawan untuk) tetap mengkampanyekan aktivitas-aktivias seperti memperkenalkan program- program, memperkenalkan prestasi Prabowo-Gibran serta tetap berkreativitas dengan riang dan gembira karena dengan jalan inilah maka rakyat memilih Prabowo-Gibran" kata Wela.

Sebelumnya, rumah Sualasi dilempari bahan peledak pada Senin dini hari. Ledakan menyebabkan sebuah motor yang terparkir di teras rumahnya terbakar. Dinding teras juga gosong akibat ledakan tersebut. Untungnya, tak ada korban jiwa maupun luka.

Kasus tersebut kini diusut oleh Polres Sumenep dan dibantu Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Timur (Jatim). Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugianto berharap, pengerahan Ditreskrimum bisa mempercepat proses identifikasi dan penangkapan pelaku.

Imam belum bisa memastikan isu bahwa pelaku penyerangan adalah relawan pasangan capres-cawapres lain. Sebab, pelakunya belum diketahui siapa. "Saya nyatakan itu belum bisa dikatakan seperti itu," ujarnya kepada wartawan di Markas Polda Jatim, Senin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement