Senin 29 Jan 2024 16:55 WIB

Terapkan Tarif Dinamis, Ini Skema Harga Baru Kereta Cepat

Dalam skema baru ini dimungkinkan dalam satu hari terdapat beberapa tarif.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ahmad Fikri Noor
Penumpang bersiap memasuki gerbong kereta cepat Whoosh di Stasiun Halim, Jakarta, Jumat (13/10/2023).
Foto: Republika/Prayogi
Penumpang bersiap memasuki gerbong kereta cepat Whoosh di Stasiun Halim, Jakarta, Jumat (13/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- KCIC akan menerapkan skema dynamic pricing atau tarif dinamis untuk perjalanan Kereta Cepat Whoosh yang lebih fleksibel mulai keberangkatan 3 Februari 2024. Dengan penggunaan skema baru ini tarif Whoosh kelas Premium Economy akan berkisar Rp 150.000, Rp 175.000, Rp 200.000, Rp 225.000, hingga Rp 250.000.

"Penerapan skema dynamic pricing ini memungkinkan penumpang mendapatkan tiket Whoosh dengan harga lebih hemat bila melakukan perjalanan di waktu tertentu," ujar Corporate Secretary PT KCIC Eva Chairunisa dikutip dari siaran persnya, Senin (29/1/2024).

Baca Juga

Dalam skema baru ini dimungkinkan dalam satu hari terdapat beberapa tarif berbeda untuk perjalanan Whoosh. Beberapa faktor-faktor yang memengaruhi penentuan dynamic pricing di antaranya jam sibuk (peak hour) atau jam nonsibuk (off peak hour), momen liburan (high season) atau nonliburan (low season), atau hari kerja ataupun akhir pekan.

Pada high season atau peak hour akan ditawarkan tarif lebih tinggi, sebaliknya pada moment off peak tentunya akan ditawarkan tarif lebih murah. Penumpang diberi alternatif perjalanan dengan tarif yang berbeda-beda menyesuaikan dengan kebutuhan, keinginan dan daya belinya.

"Masyarakat yang ingin menggunakan Whoosh dapat melakukan pemesanan melalui saluran resmi seperti aplikasi Whoosh, situs ticket.kcic.co.id, Ticket Vending Machine dan Loket resmi di stasiun serta aplikasi mitra seperti Access by KAI, Livin by Mandiri, BRImo, dan BNI Mobile Banking," ujarnya.

Hingga 27 Januari 2024, terdapat sekitar 1,5 juta orang yang menggunakan Whoosh untuk melakukan mobilitas Jakarta-Bandung dan sebaliknya. Saat ini rata-rata okupansi berkisar sekitar 60 sampai 80 persen. 

Pencapaian volume penumpang harian tertinggi di angka 21 ribu penumpang terjadi di bulan November 2023 dan masa angkutan Nataru Desember 2023–Januari 2024. Hal ini menunjukkan bahwa minat masyarakat akan transportasi Kereta Cepat pertama di Asia Tenggara ini masih terjaga dengan baik.

Eva menyebut, dynamic pricing ini akan memberikan nilai tambah bagi penumpang. Adanya fleksibilitas harga diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih baik kepada masyarakat. Penerapan dynamic pricing ini akan terus dipantau dan dievaluasi agar dapat terus sesuai dengan kebutuhan penumpang dan operasional Whoosh.

Selain strategi yang dilakukan melalui penerapan tarif dinamis, KCIC juga terus melakukan beragam peningkatan layanan untuk penumpang. Saat ini, KCIC juga telah bekerja sama dengan 12 destinasi wisata, kuliner, dan penginapan ternama di wilayah Bandung dengan bentuk promo gratis tiket masuk atau diskon bagi masyarakat yang memiliki tiket Whoosh. 

12 destinasi wisata yang sudah bekerja sama dengan promo Free Entry diantaranya Dusun Bambu, Farmhouse, Floating Market, The Great Asia Afrika, Tepi Danau, Tepi Kota Healing, The Lodge Maribaya and Fairy Garden Bandung, Dago Dream Park dan Papa Dino.

Sementara, ada juga sejumlah destinasi wisata kuliner yang menawarkan promo diskon hingga 20 persen menggunakan tiket Whoosh seperti Baker Street Resto cabang Cimandiri, beragam restoran The Lodge Maribaya dan Fairy Garden Bandung serta The Lodge Camp dan Village dari Stasiun Bandung.

Selanjutnya, untuk peningkatan layanan terkait tiket akan dihadirkan untuk memudahkan penumpang diantaranya kerja sama dengan beragam agen penjualan tiket online serta menghadirkan layanan refund yang dapat dilakukan melalui aplikasi sehingga tidak harus ke loket saat akan melakukan proses pembatalan tiket.

"Sejumlah peningkatan layanan yang akan terus dilakukan tersebut juga menjadi bagian dari strategi KCIC untuk meningkatkan minat masyarakat beralih ke Whoosh sebagai transportasi umum yang lebih ramah lingkungan. Kereta cepat diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan polusi yang ditimbulkan oleh kendaraan jalan raya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement