Senin 29 Jan 2024 14:49 WIB

Pembangunan IKN Dinilai Dorong Pertumbuhan Industri

Hal ini ditunjukkan dari realisasi serapan pasokan batuan dan pasir untuk proyek IKN.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Pengunjung berada di lokasi Nusantara Fair 2024 di Mall Kota Kasablanka, Jakarta, Jumat (26/1/2024).
Foto: Republika/Prayogi
Pengunjung berada di lokasi Nusantara Fair 2024 di Mall Kota Kasablanka, Jakarta, Jumat (26/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dinilai mampu mendorong pertumbuhan ekonomi sektor industri. Hal ini ditunjukkan dari realisasi serapan pasokan batuan dan pasir untuk proyek IKN sebanyak 700 ribu m3 dan serapan solar nonsubsidi hingga 50 ribu kiloliter dari perusahaan lokal.

PT Sumber Buana Group, perusahaan yang bergerak disektor perdagangan minyak dan gas bumi (migas) serta pertambangan turut mendukung pemerintah Indonesia dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur (Kaltim). Dukungan perusahaan dilakukan dengan cara menyuplai material alam serta Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar Non-Subsidi kepada beberapa perusahaan, salah satunya dengan PT Waskita Beton Precast Tbk dan PT Brantas Abipraya (Persero). 

Baca Juga

Pada tahun ini, perusahaan berkomitmen untuk mensuplai material alam jenis batu boulder, batu split, dan pasir sebanyak 700 ribu m3, serta BBM solar nonsubsidi sebesar 50 ribu kiloliter (KL). 

“PT Sumber Buana Group berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam membangun IKN Nusantara dengan pengadaan material alam serta BBM solar kepada konsumen. Perusahaan kami sudah berpengalaman lebih dari 25 tahun untuk mensuplai hasil bumi tersebut,” ungkap President Director PT Sumber Buana Group, Teddy Chendra Tan melalui siaran persnya, Ahad (28/1/2024).

Teddy menyebutkan, PT Sumber Buana Group selaku perusahaan trading pengadaan hasil bumi merupakan perusahaan yang terpercaya yang dapat diandalkan untuk melayani klien strategis sejak tahun 1980-an. “Kami berkomitmen menjadi perusahaan penghasil dan penyedia hasil bumi yang terpercaya dengan legalitas pelayanan yang terdepan dengan menciptakan nilai tambah kepada rekanan kami, di antaranya para konsumen, para supplier, serta staf profesional dan investor,” ungkap Teddy. 

Pada tahun ini, perusahaan menganggarkan capital expenditure (capex) senilai sekitar Rp 100 miliar. Rencananya, dana tersebut akan digunakan perusahaan untuk membeli dua unit tongkang 270 feet beserta tugboat, ditambah dua unit SPOB berkapasitas 200 KL, serta 20 unit Mercy Axor Caroseri dengan tangki 10 KL dan 50 Unit Storage Tank berkapasitas 32 KL. 

“Alat-alat itu untuk investasi jangka panjang perusahaan untuk mendukung suplai hasil bumi kepada rekanan. Khusus di tahun ini untuk mendukung pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur,” ungkap Teddy. 

Tak hanya mendukung pembangunan IKN, tahun 2024 ini perusahaan juga mendapatkan kontrak suplai hasil bumi khususnya suplai BBM solar nonsubsidi untuk pertambangan nikel dan batu bara di wilayah Sumatera, Kalimantan, serta Sulawesi berjumlah total 53.000 KL. 

“Tahun ini perusahaan membidik penjualan atas suplai hasil bumi itu sebesar Rp 1,2 triliun dengan rincian Rp 800 miliar untuk pengadaan solar nonsubsidi dan Rp 400 miliar untuk pengadaan material alam,” terang Teddy. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement