Jumat 26 Jan 2024 19:41 WIB

BNI Cetak Laba Bersih Rp 20,9 Triliun, Tumbuh 14,2 Persen

Harga saham perseroan terus mengalami peningkatan.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ahmad Fikri Noor
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI.
Foto: Dok. BNI
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil membukukan laba bersih pada 2023 sebesar Rp 20,9 triliun atau tumbuh 14,2 persen secara tahunan (yoy). 

"Laba perusahaan anak berkontribusi Rp 419,4 miliar dengan pertumbuhan 36,2 persen yoy," kata Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini dalam Konferensi Pers Paparan Kinerja BNI 2023 yang diikuti secara daring, Jumat (26/1/2024).

Baca Juga

Novita mengatakan, sebagai dampak dari akselerasi kredit di segmen berisiko rendah, kualitas aset juga terus membaik yang terlihat dari penurunan rasio Non Performing Loan (NPL) dan rasio Loan at Risk (LaR). Rasio NPL pada akhir 2023 telah berada di level 2,14 persen, membaik dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 2,81 persen, dan LaR pada 2023 berada di level 12,9 persen, juga mengalami perbaikan dari posisi tahun 2022 pada level 16 persen.

Sementara, Dana Pihak Ketiga (DPK) pada tahun 2023 juga tercatat tumbuh 5,4 persen, menjadi Rp 810,73 triliun. Rasio Current Account Savings Account (CASA) terpantau kokoh di posisi 71,2 persen.

"Tren kenaikan suku bunga acuan mempengaruhi biaya bunga dana (Cost of Fund/CoF) yang memang tengah mengalami tren peningkatan dan fenomena ini terjadi merata di industri perbankan. Namun di tengah kondisi tersebut, CoF dapat dijaga di kisaran 2,2 persen, secara struktural masih lebih rendah dibandingkan sebelum pandemi di atas 3 persen," papar Novita.

Pendapatan non-bunga (non-interest income) juga terus memberikan dorongan positif pada profitabilitas, dengan pencapaian satu tahun penuh sebesar Rp21,47 triliun atau tumbuh 6,6 persen yoy. Kebutuhan transaksi dari segmen business banking dan consumer dapat dijawab oleh berbagai channel digital, sehingga memberikan kontribusi pendapatan yang konsisten bagi BNI.

BNI secara proaktif memperluas bisnis dengan fokus pada kualitas aset dan peningkatan transaksional. Dengan kinerja positif di tahun 2023, BNI optimis untuk terus meningkatkan produktivitas, inovasi, dan ekspansi global.

"Melalui kesempatan ini, manajemen ingin menyampaikan apresiasi kepada pemegang saham BNI dan masyarakat atas kepercayaan yang diberikan terhadap kuatnya fundamental kinerja perseroan. Proses transformasi di BNI juga semakin memberikan outlook yang positif terhadap kinerja ke depan," ujarnya.

Setelah diperdagangkan dengan harga baru setelah melakukan stock split di tanggal 6 Oktober 2023, harga saham perseroan terus mengalami peningkatan. Hingga penutupan perdagangan di Bursa Efek Indonesia pada 29 Desember 2023, BBNI ditutup pada harga Rp 5.375 per lembar atau meningkat 16,5 persen Year to Date (YtD), sehingga nilai kapitalisasi pasar BBNI telah mencapai Rp 200,5 triliun. 

Peningkatan harga saham ini didukung oleh kepercayaan yang tinggi dari investor, di mana sepanjang tahun 2023 BBNI mencatatkan nilai beli bersih oleh asing (Net Foreign Buy) sebesar Rp 3,5 triliun atau setara dengan 1,75 persen dari total market capRasio ini menjadi yang terbaik di Bursa Efek Indonesia di tahun 2023. BNI berhasil menjadi Top-7 emiten dengan tingkat likuiditas perdagangan (turnover) terbesar dengan total trading value mencapai Rp 63 triliun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement