Kamis 25 Jan 2024 19:51 WIB

Bertemu Presiden Tanzania, Jokowi Bahas Kerja Sama Migas-Kesehatan

Sepakat meningkatkan perdagangan dengan pembentukan preferential trade agreement.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Gita Amanda
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut kedatangan Presiden Republik Persatuan Tanzania Samia Suluhu Hassan di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (25/1/2024), dalam kunjungan resmi kenegaraan di Indonesia.
Foto: Republiika/Dessy Suciati Saputri
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut kedatangan Presiden Republik Persatuan Tanzania Samia Suluhu Hassan di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (25/1/2024), dalam kunjungan resmi kenegaraan di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Persatuan Tanzania Samia Suluhu Hassan di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (25/1/2024). Dalam pertemuan ini, ada empat sektor kerja sama yang dibahas, yakni perdagangan, investasi, pembangunan, dan kesehatan.

Di bidang perdagangan, Jokowi dan Presiden Samia sepakat meningkatkan perdagangan dengan pembentukan preferential trade agreement. Negosiasinya pun akan dimulai pada tahun ini.

Baca Juga

"Terkait perdagangan, Prefential Trade Agreement akan dibentuk untuk meningkatkan perdagangan dan peluncuran negosiasinya dimulai tahun ini," kata Jokowi dalam keterangan pers bersama.

Sementara di sektor investasi, Indonesia dan Tanzania berkomitmen untuk memperkuat kerja sama di bidang migas. Pertamina, kata Jokowi, telah memperkuat kerja sama dalam pengelolaan blok gas di Mnazi Bay.

"Serta pelatihan pegawai TPDC (Tanzania Petroleum Development Corporation) juga sudah dimulai. Ke depan Indonesia mengharapkan negosiasi antara Medco Energy untuk kerja sama LNG dan rencana investasi ESSA di bidang pupuk dapat segera terealisasi," ujarnya.

Dalam pertemuan bilateral ini, Jokowi juga menyampaikan pentingnya pembentukan bilateral investment treaty untuk perlindungan investasi dua negara.

Sedangkan di bidang pembangunan, Indonesia berkomitmen meningkatkan kerja sama revitalisasi farmers, agriculture, and rural training center di Morogoro, serta pelatihan SDM bidang migas dan pertanian, dan penerapan national single window system.

Terkait bidang kesehatan, perusahaan farmasi Indonesia berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan medis di Tanzania. "Sehingga telah saya sampaikan penjajakan intensif antara BPOM Republik Indonesia dengan Tanzania Medicine and Medical Authority untuk percepatan registrasi produk farmasi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement