Sabtu 20 Jan 2024 23:40 WIB

Menko Airlangga Optimistis Target Pendapatan Per Kapita 5.500 Dolar AS pada 2024 Tercapai

Pemerintah akan terus mendorong penyelesaian berbagai Proyek Strategis Nasional.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara keberlanjutan program kartu Prakerja Kedepannya di acara temu alumni Kartu Prakerja di Ono Solo Coffee , Selasa (5/12/2023).
Foto: Republika/Alfian choir
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara keberlanjutan program kartu Prakerja Kedepannya di acara temu alumni Kartu Prakerja di Ono Solo Coffee , Selasa (5/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku optimistis target pendapatan per kapita yang diinginkan Presiden Joko Widodo pada 2024 mendatang tercapai. Optimisme ini didasarkan sejumlah capaian kinerja bidang perekonomian selama empat tahun terakhir. 

Menko Airlangga menuturkan, Pemerintahan Presiden Joko Widodo menargetkan pendapatan per kapita masyarakat Indonesia pada 2024 mencapai 5.500 dolar AS per tahun. “Kita melihat bahwa target capaian Bapak Presiden Joko Widodo untuk mencapai pendapatan per kapita kita diakhir tahun 2024 sebesar 5.500 dolar AS, mempertahankan di upper middle income country, kami optimis ini akan tercapai,” tutur Menko Airlangga, usai Leaders’ Offsite Meeting di Bandung, dalam keterangan, Sabtu (20/1/2024).

Baca Juga

Airlangga menambahkan, sejumlah capaian yang membuat optimisme target pendapatan per kapita tercapai yakni kondisi perekonomian nasional yang menunjukkan ketangguhan. Antara lain, ekonomi Indonesia mampu menutup tahun 2023 dengan mencatatkan pertumbuhan pada kuartal tiga 2023 sebesar 4,94 persen (yoy) atau 5,05 persen (ctc). 

Selain itu, kualitas pertumbuhan juga diiringi dengan level inflasi nasional yang terjaga pada kisaran sasaran 3,01 persen. Bahkan, realisasi inflasi pada Desember 2023 sebesar 2,61 persen (yoy) menjadi yang terendah sejak tahun 2000 di luar periode pandemi pada rentang 2020 dan 2021. Kinerja impresif tersebut harus terus dijaga untuk mampu mendorong keberlanjutan keseluruhan upaya peningkatan ketahanan perekonomian nasional di tahun-tahun mendatang.

Airlangga menyebut sejumlah kebijakan perekonomian yang menjadi andalan dalam pencapaian ekonomi nasional sejauh ini. Misalnya, capaian Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang pada 2023 lalu penyaluran KUR mampu direalisasikan hingga Rp 260,09 triliun. Sementara, untuk tahun 2024, pemerintah telah menargetkan penyaluran KUR sebesar Rp 280 triliun dan akan terus berupaya mendorong realisasi penyaluran KUR Alsintan.

Selanjutnya, Neraca Perdagangan Indonesia pada 2023 juga mengalami surplus mencapai USD 36,93 miliar, yang sekaligus merupakan capaian surplus selama 44 bulan berturut-turut sejak Mei 2020 lalu. Menko Airlangga menuturkan, ke depan, perlu adanya upaya untuk mempersiapkan produk-produk baru, seperti halnya mendorong industri semi konduktor untuk menjadi salah satu industri unggulan. Selain itu, pembukaan akses pasar baru juga perlu dilakukan untuk mendorong kinerja ekspor agar lebih optimal. 

Airlangga yang juga Ketua Umum DPP Partai Golkar ini menyebut pemerintah terus berupaya mendorong percepatan penyelesaian Perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Partnership Agreement (IU-CEPA). Selain itu juga mengkaji keikutsertaan pada Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CP-TPP) untuk memberikan akses pasar yang lebih baik di kawasan Amerika Latin.

Di bidang infrastruktur, pemerintah akan terus mendorong penyelesaian berbagai Proyek Strategis Nasional. Salah satunya pembangunan Giant Sea Wall atau tanggul laut di sepanjang pesisir pantai Pulau Jawa. Pembangunan diharapkan tidak lagi dalam bentuk fase per fase melainkan dilakukan dengan lebih masif dan dapat dikerjakan melalui skema Public Private Partnership.

Airlangga juga menyebut Program Kartu Prakerja sebagai upaya pengembangan kompetensi sumber daya manusia. Program Kartu Prakerja akan dilanjutkan dengan pipeline job availability and demand yang terintegrasi dengan sistem. Selain itu, akan dilakukan penyempurnaan LPDP yang tidak hanya untuk biaya pendidikan, namun juga pelatihan dan dana abadi tourism. Tujuannya agar mampu menyasar lebih banyak masyarakat menengah ke bawah agar mampu naik kelas.

"Kita sudah jalan empat tahun dan capaiannya luar biasa, ini adalah tahun terakhir kita maka kita berharap bahwa capaian yang sudah kita sampaikan atau yang saya bisa katakan extraordinary dilanjutkan, karena extraordinary bukan hanya kata saya tapi dunia juga mengapresiasi Indonesia,” tegas Menko Airlangga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement