REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI memastikan keamanan sistem teknologi informasi (information technology/IT) milik perseroan. KAI juga tetap akan melakukan investigasi menyusul isu serangan ransomware.
VP Public Relations KAI Joni Martinus menegaskan bahwa sampai dengan saat ini belum ada bukti bahwa ada data KAI yang bocor seperti yang dinarasikan. Kabar tersebut disiarkan oleh akun X (dulunya Twitter) Today Cyber News pada akhir pekan lalu.
"Kami akan tetap melakukan investigasi secara mendalam untuk menelusuri isu tersebut," katanya dalam keterangan di Jakarta, Selasa (16/1/2024).
⚠️ Data Breach at PT Kereta Api Indonesia. ( https://t.co/OZNiDn31pO )
A Hacker group claims to have accessed sensitive data, including employee info, customer details, and more from Indonesia's National railway company. #KeretaApi #DataBreach #CyberSecurity #infosecurity pic.twitter.com/OuNDEuI1pM
— Today Cyber News (@TodayCyberNews) January 14, 2024
Joni memastikan, selain keamanan seluruh data, seluruh sistem operasional IT dan pembelian tiket online KAI di semua stasiun masih berjalan dengan baik. Demikian pula denganlayanan Face Recognition Boarding Gate.
"Masyarakat juga tidak perlu khawatir dengan keamanan data pada fitur Face Recognition Boarding Gate yang dipergunakan oleh KAI, sebab KAI telah memiliki manajemen keamanan informasi yang baik," ujarnya.