Kamis 11 Jan 2024 15:37 WIB

Ekonom Sebut Utilisasi PSN Perlu Ditingkatkan untuk Konektivitas

Biaya logistik di Indonesia masih relatif tinggi.

Sejumlah pekerja menggunakan alat berat saat menyelesaikan proyek pembangunan tol Serang-Panimbang seksi III di Lebak, Banten, Kamis (7/12/2023). Pemerintah menargetkan pembangunan jalan tol Serang-Panimbang sepanjang 83,67 kilometer itu untuk peningkatan konektivitas menuju Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Tanjung Lesung dan dapat beroperasi sepenuhnya pada 2025.
Foto: Antara/Muhammad Bagus Khoirunas
Sejumlah pekerja menggunakan alat berat saat menyelesaikan proyek pembangunan tol Serang-Panimbang seksi III di Lebak, Banten, Kamis (7/12/2023). Pemerintah menargetkan pembangunan jalan tol Serang-Panimbang sepanjang 83,67 kilometer itu untuk peningkatan konektivitas menuju Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Tanjung Lesung dan dapat beroperasi sepenuhnya pada 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet mengatakan bahwa utilisasi atau pemanfaatan Proyek Strategis Nasional (PSN) perlu terus ditingkatkan untuk mempermudah konektivitas dan menekan biaya logistik.

“Secara umum, beberapa PSN yang sudah selesai sudah dimanfaatkan oleh masyarakat, termasuk untuk meningkatkan konektivitas. Namun, tingkat pemanfaatannya masih bisa ditingkatkan,” kata Yusuf saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis (11/1/2024).

Baca Juga

Yusuf mencontohkan pemanfaatan PSN jalan tol oleh pelaku industri perlu didorong untuk menurunkan biaya logistik dan meningkatkan efisiensi kegiatan industri. Dengan begitu, daya saing ekonomi Indonesia akan meningkat.

"Saat ini, biaya logistik di Indonesia masih relatif tinggi. Oleh karena itu, konektivitas antar-PSN perlu menjadi perhatian pemerintah," ujar Yusuf.

Yusuf juga mengungkapkan pembangunan PSN juga penting untuk dilanjutkan pada 2024 karena masih banyak “pekerjaan rumah” untuk pembangunan infrastruktur sebagai penunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Namun, pembangunan PSN juga perlu diimbangi dengan kemampuan pembiayaannya. Ia mendorong pengembangan alternatif pembiayaan PSN mengingat ruang fiskal APBN yang terbatas.

"Narasi dan diskusi terkait pembiayaan mengenai PSN juga menurut saya penting untuk dikedepankan," kata Yusuf.

Yusuf menegaskan bahwa infrastruktur merupakan bagian dasar untuk pembangunan suatu negara. PSN menjadi salah satu alat untuk mencapai berbagai tujuan pembangunan Indonesia.

"Namun, pembangunan PSN perlu didasari atas dasar dari kebutuhan masyarakat secara umum dan adanya studi yang menguatkan kenapa kemudian PSN itu perlu dibangun," ujar Yusuf.

Berdasarkan data pemerintah, sebanyak 190 PSN telah rampung sepanjang 2023 dengan total investasi sebesar Rp1.515,4 triliun. Hingga akhir 2023, terdapat 30 proyek dan 9 program PSN yang dalam status beroperasi sebagian.

Kemudian, 50 proyek lain dalam tahap konstruksi, 4 proyek dalam tahap transaksi, serta 37 proyek dan 4 program dalam tahap penyiapan.

Lebih lanjut pemerintah juga akan menambah satu PSN berupa mega proyek Tanggul Pantai dan Tanggul Laut (Giant Sea Wall).

Yusuf berharap bahwa pemerintahan berikutnya dari Pemilu 2024 dapat melanjutkan pembangunan PSN dengan lebih optimal dan memperhatikan aspek pembiayaan.

“PSN membutuhkan dana yang tidak sedikit, sehingga kreativitas pemerintah untuk mendorong alternatif pembiayaan PSN itu menjadi penting untuk dilakukan di pemerintahan berikutnya," kata Yusuf.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement