REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- United Airlines menemukan baut yang kendur pada beberapa pesawat Boeing 737 MAX 9 pada Senin (8/1/2024). Temuan ini terjadi pada model pesawat Boeing yang dilarang terbang setelah terjadi peristiwa panel kabin pesawat lepas yang dioperasikan Alaska Airlines di tengah penerbangan pada Jumat (5/1/2024). Ini meningkatkan kekhawatiran baru di kalangan pakar industri tentang bagaimana keluarga jet terlaris Boeing itu diproduksi.
United, salah satu dari dua maskapai penerbangan AS yang menerbangkan model Boeing ini mengatakan bahwa pemeriksaan awal mereka menemukan baut-baut yang perlu dikencangkan pada beberapa panel. Pengungkapan itu meningkatkan kekhawatiran mengenai proses produksi jet MAX 9 yang telah dilarang terbang.
Sebuah sumber yang mengetahui masalah ini mengatakan bahwa United sejauh ini telah menemukan hampir 10 pesawat dengan baut yang longgar selama pemeriksaan awal, naik dari lima yang pertama kali dilaporkan oleh publikasi industri The Air Current, dan angka tersebut mungkin akan meningkat.
Masih ada diskusi yang sedang berlangsung antara Boeing, Badan Penerbangan Federal AS (FAA) dan maskapai penerbangan mengenai pedoman inspeksi yang tepat. Boeing diperkirakan akan merevisi pedoman yang diserahkan kepada maskapai penerbangan pada Senin pagi, dan FAA harus menandatangani perubahan tersebut sebelum maskapai penerbangan dapat memulai perbaikan, kata sumber Reuters.
Alaska Airlines mengatakan pihaknya sedang menunggu revisi pedoman akhir dari Boeing sebelum dapat mulai memeriksa pesawat dan menyatakan siap untuk memulai segera setelah menerima persetujuan FAA yang diperlukan.
Boeing mengatakan pihaknya terus menjalin kontak dekat dengan operator MAX 9 dan akan membantu pelanggan mengatasi temuan apa pun selama inspeksi. “Kami berkomitmen untuk memastikan setiap pesawat Boeing memenuhi spesifikasi desain dan standar keselamatan dan kualitas tertinggi,” kata pembuat pesawat tersebut. “Kami menyesalkan dampak yang ditimbulkan terhadap pelanggan kami dan penumpang mereka.”
Beberapa orang dalam industri mengatakan maskapai penerbangan mulai mendengar penumpang menyuarakan kekhawatirannya tentang keselamatan pesawat, meskipun MAX 9 hanya digunakan oleh segelintir maskapai penerbangan.