Ahad 31 Dec 2023 19:40 WIB

Menhub Minta Toko Oleh-Oleh di Bali Perhatikan Layanan Parkir

Jangan sampai kendaraan toko diparkir di jalan dan mengganggu lalu lintas.

Menhub Budi Karya Sumadi memberikan paparan terkait Capaian Kinerja 2022 dan Rencana Kerja Kemenhub 2023 pada Jumpa Pers Akhir Tahun di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (27/12/2022).
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Menhub Budi Karya Sumadi memberikan paparan terkait Capaian Kinerja 2022 dan Rencana Kerja Kemenhub 2023 pada Jumpa Pers Akhir Tahun di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (27/12/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta pengelola toko oleh-oleh di Bali memperhatikan penyediaan layanan parkir. Hal itu untuk memastikan kendaraan pelanggan tidak sampai diparkir di bagian jalan supaya tidak mengganggu lalu lintas kendaraan.

Dia menyampaikan imbauan itu seusai rapat koordinasi mengenai pengaturan lalu lintas kendaraan di area sekitar Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai menyusul kemacetan yang menghambat perjalanan pengguna layanan transportasi udara keluar maupun masuk ke bandara pada Jumat (29/12/2023) malam.

Baca Juga

"Memang benar apa yang disinyalir (menjadi penyebab kemacetan), toko oleh-oleh, ya diomongin baik-baik gitu. Logikanya itu kalau satu tempat punya kapasitas parkir 10 kendaraan jangan menampung 20," katanya di Kabupaten Badung, Ahad (31/12/2023).

"Batasi begitu, kalau lebih mesti lewat, pergi. Saya mohon Kapolda Bali menempatkan anggota dan berikan pengertian ke pengusaha," katanya.

Dia menyebut kemacetan lalu lintas kendaraan yang menjalar hingga ke Jalan Tol Bali Mandara pada Jumat (29/12) malam sebagai kejadian luar biasa yang tidak pernah terjadi sebelumnya.

"Kita tahu kemarin ada kejadian kurang mengenakkan, tapi ada hikmahnya, bahwa hari ini kita kumpul, bahwa Bali sebagai showcase Indonesia, kita harus terus mempersiapkan diri," katanya.

Penjabat Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya menyampaikan bahwa kemacetan lalu lintas kendaraan dari dan ke Bandara I Gusti Ngurah Rai pada Jumat (29/12) malam terjadi karena ada peningkatan pergerakan orang dan barang secara bersamaan. "Kebetulan di Bali ada dewasa ayu atau hari baik melakukan berbagai kegiatan, seperti hajatan, menikah, jadi ada peningkatan pergerakan orang dan barang bersamaan, juga ada kendaraan macet akibat kegiatan agama, jadi berkembang, merembet," ia menjelaskan.

Ia mengatakan, Pemerintah Provinsi Bali akan mengikuti arahan Menteri Perhubungan untuk berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan terkait guna mengupayakan orang yang mengunjungi Bali bisa melakukan aktivitas dengan aman dan nyaman.

 

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement