Senin 25 Dec 2023 06:33 WIB

IMIP Pastikan tak Ada Tabung Oksigen Meledak dalam Insiden di Smelter ITSS Morowali

Situasi di lokasi kebakaran sudah terkendali pada kemarin sore.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Fuji Pratiwi
Aktivitas karyawan kembali berangsur normal pascakecelakaan kerja pada Ahad (24/12/2023) 06.15 WITA di pabrik ferrosilikon PT ITSS yang berada di kawasan IMIP.
Foto: Dok IMIP
Aktivitas karyawan kembali berangsur normal pascakecelakaan kerja pada Ahad (24/12/2023) 06.15 WITA di pabrik ferrosilikon PT ITSS yang berada di kawasan IMIP.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Manajemen PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) telah membentuk tim penanganan pascaledakan tungku milik PT PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di kawasan PT  IMIP, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah dilaporkan meledak pada Ahad (24/12/2023) pagi.

Berdasarkan data IMIP, jumlah korban kecelakaan kerja sebanyak 51 orang, 13 di antaranya meninggal dunia. "ITSS merupakan salah satu tenant yang beroperasi di kawasan IMIP, Morowali, Sulawesi Tengah. Perkembangan terbaru hingga pukul 16.15 WITA, diketahui situasi di lokasi kejadian sudah terkendali," ujar Media Relations Head PT IMIP Dedy Kurniawan dalam keterangan tertulis, Ahad (24/12/2023).

Baca Juga

Adapun jumlah korban meninggal yang terkonfirmasi saat ini sebanyak 13 orang, terdiri atas 9 pekerja Indonesia dan 4 pekerja asal China. Sementara itu, sebanyak 46 korban terluka umumnya disebabkan karena terkena uap panas.

Sejumlah 29 korban luka dirujuk ke RSUD Morowali, 12 orang sedang dilakukan observasi oleh Klinik IMIP, dan lima (lima) orang rawat jalan. Manajemen PT IMIP telah menanggung seluruh biaya perawatan dan perawatan korban pascakecelakaan, serta santunan bagi keluarga korban.

"Kami juga telah menyerahkan 1 ( jenazah korban kepada keluarga korban," kata Dedy.

Ia menambahkan, tungku smelter Nomor 41 yang terbakar, awalnya masih ditutup untuk operasi pemeliharaan. Saat tungku tersebut sedang tidak beroperasi dan dalam proses perbaikan, terdapat sisa slag atau terak dalam tungku yang keluar, lalu bersentuhan dengan barang-barang yang mudah terbakar di lokasi.

Dinding tungku tersebut pun runtuh dan sisa terak besi mengalir keluar sehingga menyebabkan  kebakaran. Akibatnya, pekerja yang berada di lokasi mengalami luka-luka hingga korban jiwa.

"Hasil identifikasi penyebab kecelakaan ini sekaligus menegaskan bahwa tidak ada tabung oksigen yang meledak seperti diinformasikan sebelumnya," ungkapnya.

Saat ini, tim PT IMIP tengah berkoordinasi dengan pihak terkait, antara lain safety tenant, satuan pengamanan objek vital nasional (PAM Obvitnas) Kawasan IMIP, Polda Sulawesi Tengah, Danrem  Tadulako, dan jajaran pemerintah Kecamatan Bahodopi dan Kabupaten Morowali.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement