Rabu 20 Dec 2023 17:45 WIB

BDS Ungkap Contoh Keberhasilan Boikot, Puma Setop Dukung Israel

Seruan boikot produk yang terafiliasi dengan Israel kini masih terus dilakukan.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ahmad Fikri Noor
Aksi boikot produk Israel.
Foto: Reuters
Aksi boikot produk Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seruan boikot produk yang terafiliasi dengan Israel kini masih terus dilakukan. Co-Founder Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS) Indonesia Giri Ahmad Taufik mengatakan, tujuan dari BDS adalah untuk mengisolasi Israel secara politik, ekonomi dan budaya.

"Boikot pada perusahaan tertentu akan berakhir ketika perusahaan tersebut mengumumkan pengakhiran kegiatan usahanya di Israel. Sehingga, sebenarnya ini tergantung sama perusahaannya, contoh Puma tidak akan melanjutkan dukungannya kepada Liga Israel, artinya tahun ini kita tidak perlu memboikot Puma lagi," ujar Giri kepada Republika, Rabu (20/12/2023).

Baca Juga

Lebih lanjut Giri melanjutkan, di Indonesia gerakan boikot yang dilakukan masuk dalam kategori akar rumput atau grassroot. Dalam boikot grassroot, menurutnya terjadi secara organik.

"Jadi, bukan aksi politik yang sifatnya strategis. Saya pikir aksi boikot grassroot mulai dapat diredakan kalau Israel berhenti menyerang Gaza dan keluar dari Gaza," ujar Giri.

Sehingga, menurut Giri, perusahaan yang saat ini terasosiasi sebagai perusahaan dari Amerika Serikat (AS) akan sulit untuk keluar dari seruan boikot yang bersifat akar rumput tersebut. 

Perusahaan yang saat ini masih ada dalam daftar kategori boikot BDS adalah Unilever. Perusahaan multinasional tersebut pun terus ditekan untuk menghentikan operasinya di Israel. Kemudian, ada juga perusahaan asuransi AXA yang membiayai bank di Israel untuk memberikan kredit perumahan kepada para penjajah Israel di Tepi Barat.

Sebagai informasi, agresi militer yang dilakukan Israel tersebut mendapatkan perlawanan, salah satunya adalah gerakan BDS yang didukung oleh koalisi kelompok masyarakat sipil Palestina pada 2005 lalu. Gerakan ini berupaya untuk menentang dukungan internasional terhadap apa yang mereka sebut sebagai apartheid Israel dan kolonialisme pemukim di mana penjajah menggantikan komunitas pribumi. Gerakan ini juga menjunjung tinggi prinsip bahwa warga Palestina berhak atas hak yang sama seperti umat manusia lainnya.

Salah satu pendiri BDS, Omar Bargouhti mengatakan, Israel selama bertahun-tahun telah mendedikasikan seluruh kementerian pemerintahnya untuk memerangi gerakan BDS. Berdasarkan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, gerakan BDS dengan tegas menentang segala bentuk rasisme, termasuk Islamofobia dan anti-Semitisme. 

"BDS menargetkan keterlibatan, bukan identitas," kata Barghouti dikutip dari Al Jazeera, Senin (18/12/2023).

Ia menambahkan, boikot yang terjadi di seluruh dunia terhadap McDonald’s, Burger King, Pizza Hut, Papa John’s dan perusahaan lainnya saat ini berasal dari kampanye akar rumput organik, bukan diprakarsai oleh gerakan BDS. Salah satu alasan utama boikot ini adalah karena cabang atau franchise (waralaba) perusahaan tersebut di Israel secara terbuka mendukung dan memberikan sumbangan dalam bentuk barang kepada militer Israel selama serangannya.

Akibat aksi boikot ini, banyak pemilik bisnis waralaba global tersebut yang dimiliki secara lokal khawatir akan dampak buruk ekonomi dan pengangguran yang dapat ditimbulkan oleh boikot tersebut. "Fakta bahwa banyak aktivis boikot spontan kini menghubungi gerakan BDS untuk mendapatkan panduan dalam membangun kampanye yang strategis dan berkelanjutan memberi kita harapan menghentikan perang genosida Israel saat ini di Gaza," ujar Barghouti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement