REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Indonesia Digital Society Forum (IDSF) mengungkapkan sejumlah sektor layanan publik akan sibuk saat masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023/2024. Salah satu sektor yang akan sibuk, yakni perbankan.
"Kebutuhan perbankan pada akhir tahun juga dipastikan meningkat," kata Founder IDSF Muhammad Awaluddin dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (17/12/2023).
Pada periode libur panjang akhir tahun ini, Awaluddin menuturkan terdapat titik krusial perbankan. Beberapa di antaranya yakni layanan mobile apps, ATM, internet banking, mesin EDC, serta Cash Deposit Machine (CDM).
Dia melihat, tren digitalisasi perbankan meningkat pesat dipicu sejak adanya pandemi Covid-19 sejak 2020 dan terus tumbuh. Saat ini, kata dia, sudah terjadi pergeseran pola transaksi masyarakat yang semakin cenderung digital atau cashless.
"Layanan perbankan dituntut semakin cepat dan efisien, di mana pemanfaatan teknologi digital mampu mempercepat dan mempermudah segala layanan perbankan, seperti transfer atau penyaluran kredit,” ujar Awaluddin.
Untuk itu, Awaluddin menilai, digitalisasi perbankan juga mendorong adanya persaingan ketat dengan industri teknologi finansial. "Dengan begitu dapat memberikan pilihan bagi masyarakat," ujar Awaluddin,
Awaluddin menegaskan, upaya antisipasi terhadap berbagai kemungkinan perlu dilakukan. Dia mengharapkan, perbankan dapat melakukan uji stres terhadap fasilitas digital (digital system stressed test) jelang periode sibuk Nataru.
“Digital system stressed test untuk memastikan seberapa besar exposure beban yang dapat ditangani oleh fasilitas infrastruktur digital. Disamping itu juga dibutuhkan keandalan sistem melalui penerapan early warning system detection,” ucap Awaluddin.
Ikuti Whatsapp Channel Republika