Jumat 15 Dec 2023 10:15 WIB

Surplus Neraca Perdagangan Makin Mengecil

Surplus tersebut mengecil karena lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ahmad Fikri Noor
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menjelaskan data neraca perdagangan ekspor impor Indonesia November 2023, Jumat (15/12/2023).
Foto: Dok Humas BPS
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini menjelaskan data neraca perdagangan ekspor impor Indonesia November 2023, Jumat (15/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada November 2023 masih surplus. Meskipun begitu, surplus tersebut mengecil karena lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya dan menyusut dibandingkan periode yang sama pada 2022.

"Pada November 2023 neraca perdagangan barang mencatat surplus sebesar 2,41 juta dolar AS atau turun sebesar 1,06 miliar dolar AS secara bulanan," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Jumat (15/12/2023).

Baca Juga

Pudji menuturkan, angka tersebut menunjukan neraca perdagangan Indonesia masih surplus 43 bulan berturut-turut. Kelanjutan surplus neraca perdagangan tersebut terjadi sejak Mei 2020.

BPS mencatat, ekspor sepanjang November 2023 mencapai 22 miliar dolar AS atau turun 8,56 persen dibandingkan November 2022. Sementara itu, nilai impor Indonesia pada periode tersebut mencapai 19,59 miliar dolar AS atau naik 4,89 persen dibandingkan Oktober 2023 dan naik 3,29 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022.

Pudji menjelaskan, surplus neraca perdagangan pada November 2023 lebih ditopang oleh surplus pada komoditas non migas yaitu sebesar 4,62 miliar dolar AS. Komoditas penyumbang surplus adalah bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan atau nabati, kemudian besi dan baja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement