Jumat 08 Dec 2023 16:13 WIB

Pembaruan Kontrak Blackpink Bikin Saham YG Entertainment Meroket 20 Persen

Pengumuman Blackpink tetap bersama membuat fans lega.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Friska Yolandha
Grup K-pop Blackpink
Foto: Blackpink
Grup K-pop Blackpink

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Kabar terbaru mengenai perpanjangan kontrak grup K-pop, Blackpink telah menciptakan gelombang besar dalam dunia keuangan YG Entertainment. Setelah rumor tentang kemungkinan pembubaran dan kepergian Blackpink dari agensi, saham perusahaan itu mengalami penurunan yang signifikan.

Seperti biasa, pasar saham perusahaan hiburan sering mengalami fluktuasi. Akan tetapi, pengumuman besar bisa memiliki dampak signifikan baik positif maupun negatif. 

Baca Juga

Pada September, spekulasi tentang Blackpink keluar dari YG Entertainment membuat saham agensi mengalami penurunan dramatis. Namun, perubahan besar terjadi setelah pengumuman bahwa para anggota telah memperbarui kontrak mereka untuk aktivitas grup. 

Meskipun kontrak individu mereka masih belum dikonfirmasi, kepastian bahwa Blackpink akan tetap bersama memberi keyakinan kepada penggemar bahwa grup ini terus berlanjut.

Dilansir Koreaboo pada Jumat (8/12/2023), dampak langsung dari pengumuman ini terasa di pasar saham. Saham YG Entertainment melonjak sebesar 20 persen hanya dalam beberapa jam setelah berita pembaruan kontrak Blackpink.

Kenaikan yang tiba-tiba ini membuat banyak orang terkejut dan menyebabkan antusiasme di kalangan penggemar dan warganet. Saham YG Entertainment yang melonjak menciptakan gelombang obrolan di media sosial, di mana warganet mengaitkan kenaikan tersebut langsung dengan berita penting tentang perpanjangan kontrak Blackpink.

Meskipun kontrak individu belum dikonfirmasi, dampak positif dari pengumuman ini jelas terlihat dalam keuangan YG Entertainment. Para penggemar, yang dikenal sebagai Blink, merasa lega akan kelanjutan grup yang sangat mereka cintai. Saham yang melonjak adalah bukti konkret bahwa keberlanjutan Blackpink sebagai grup memiliki dampak positif yang tidak terduga pada status keuangan perusahaan induk mereka. Umi Nur Fadhilah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement