REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Honda Motor Co akan berinvestasi 500 miliar yen (3,4 miliar dolar AS atau Rp 52,3 triliun dengan kurs Rp 15.400 per dolar AS) untuk mengembangkan sepeda motor listrik. Investasi tersebut ditargetkan tuntas pada tahun 2030 dengan meningkatkan target penjualan tahunannya menjadi empat juta unit, naik dari target sebelumnya sebesar 3,5 juta.
Kepala Divisi Pengembangan Elektrifikasi Sepeda Motor Honda Motor Co, Daiki Mihara, mengatakan perusahaan berencana untuk memperkenalkan 30 model sepeda motor listrik baru di seluruh dunia pada tahun 2030 dan akan mulai mengoperasikan pabrik sepeda motor listrik khusus secara global mulai sekitar tahun 2027.
“Teknologi baru akan mengurangi panjang jalur perakitan sekitar 40 persen,” kata Daiki Mihara dalam penjelasannya, Rabu (29/11/2023).
Menurutnya Honda manargetkan menjual sepeda motor listrik dengan harga yang sama dengan model sepeda motor pembakaran internal (ICE). Honda mempertimbangkan India dan kawasan ASEAN sebagai tempat di mana mereka bertujuan untuk memperluas pangsa pasar. “Fasilitas produksi baru “sangat mungkin” berada di India dan Asia Tenggara,” kata Daiki Mihara, dalam konferensi pers secara online tersebut.
Honda menambahkan bahwa mereka telah mengembangkan baterai lithium ferro-fosfat dan berencana untuk mengadopsinya pada tahun 2025. “Memiliki beragam baterai, masing-masing dengan kekuatan berbeda dalam hal jangkauan keluaran dan biaya, akan memungkinkan Honda mengakomodasi aplikasi penggunaan yang lebih luas dan memperluas jangkauan variasi produk,” kata perusahaan Jepang itu dalam pernyataannya.
Dalam jangka menengah dan panjang, Honda akan mengeksplorasi baterai dengan kepadatan energi tinggi, dengan tujuan menggunakan baterai solid-state yang sedang dikembangkan. Dikatakan pihaknya bertujuan untuk mengurangi biaya sepeda motor listrik jadi sebesar 50 persen.
Perusahaan menargetkan margin laba usaha lebih dari 10 persen untuk bisnis sepeda motor pada tahun 2030 dan lebih dari 5 persen untuk sepeda motor listrik.