REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Generasi-Z lebih tertarik untuk mengikuti tren pembelian produk ramah lingkungan. Di tengah tren gaya hidup sehat, pilihan untuk menggunakan produk-produk yang ramah lingkungan juga meningkat.
Ketua Pembina Forum Tempe Indonesia Made Astawan mengatakan, perilaku konsumen dalam memilih produk yang memiliki eco-labels dipastikan akan memberikan dampak secara luas.
Memilih produk yang menyematkan eco-labels seperti Sustainable U.S. Soy serta eco-labels lainnya, langkah paling mudah kata berdampak kuat yang dapat dilakukan konsumen. "Kesadaran Gen Z menjadi harapan besar kita semua bahwa ke depan produk- produk ramah lingkungan akan semakin mendapatkan prioritas," ujarnya kepada wartawan, Sabtu (25/11/2023).
Pengrajin Tempe Super Dangsul dari Bantul Sahrul mengatakan, sebagai produk pangan asli Indonesia, tempe memiliki sejarahnya. Leluhur bangsa Indonesia sejak beberapa abad yang lalu ternyata sudah menerapkan konsep zero waste dalam memproduksi tempe.
"Walaupun saat ini tidak banyak rumah tangga yang memproduksi tempe sekaligus memiliki hewan ternak, bukan berarti kita tidak bisa meneruskan ajaran-ajaran para leluhur kita. Saat ini saya justru mendapatkan pendapatan lebih, karena limbah dari produksi tempe saya ternyata bisa dijual dan dimanfaatkan oleh peternak sebagaI pakan," ucapnya.
Sekjen Forum Tempe Indonesia (FTI) M Rhida menyampaikak, FTI, sejak berdiri 2008 hingga saat ini memang sangat fokus untuk menaikkan kelas pengrajin tempe agar memenuhi standar keamanan pangan. Karena selain tempe memiliki keunggulan dari kandungan proteinnya yang sangat tinggi, kualitas sebagai bahan pangan tempe juga harus terus ditingkatkan.
"Bahkan sudah ada anggota kami yang sudah berhasil memasarkan Tempe ke berbagai negara," ucapnya.