Selasa 21 Nov 2023 19:11 WIB

Airlangga: Nilai Ekonomi Digital RI Hampir Capai Rp 1.240 Triliun

Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia ditunjang oleh 2.500 startup.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
Foto: dok Kemenko Perekonomian
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan nilai ekonomi digital Indonesia untuk ASEAN tahun ini hampir mencapai 80 miliar dolar AS atau sekitar Rp 1.240 triliun (kurs Rp 15.501 per dolar AS).

"Nilai ekonomi Indonesia di ASEAN untuk digital di tahun ini mendekati 80 miliar dolar, dan diperkirakan meningkat 1 triliun dolar AS di tahun 2030," kata Menko Airlangga dalam seminar nasional Indonesia Economic Outlook 2024 di Jakarta, Selasa (21/11/2023).

Baca Juga

Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia ditunjang oleh 2.500 perusahaan rintisan (startup) yang saat ini menduduki peringkat ke-6 di dunia sebagai negara dengan jumlah startup terbanyak.

Pembangunan infrastruktur digital juga terus digencarkan pemerintah dengan membangun Base Transceiver Station (BTS) di 1.800 titik.

Selain itu, pemerintah juga membangun lebih dari 12.000 kilometer (km) jaringan hingga meluncurkan Satelit Multifungsi Satria untuk melayani akses internet di daerah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T).

"Pemerintah juga telah meluncurkan program Akademi Kepemimpinan Digital dan Beasiswa Talenta Digital yang dibantu mitra-mitra swasta seperti Apple, Microsoft, dan Amazon untuk menciptakan 9 juta talenta digital dalam rentang waktu 15 tahun," ujar Menko Airlangga.

Lebih lanjut, Menko Airlangga mengatakan bahwa ekonomi Indonesia yang tumbuh 4,94 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal III 2023 termasuk dalam kategori 5 teratas di dunia.

Secara fundamental, ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan dan resiliensi yang lebih baik dibandingkan dengan negara lain seperti China, Meksiko dan Malaysia.

"Pendorong tren PDB kita adalah industri pengolahan, perdagangan, pertanian, konstruksi, dan juga tentu terkait domestic comsumption kita yang kuat," katanya.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement