REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) mengungkapkan kinerja Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2023 membaik. Kinerja tersebut tercapai di tengah meningkatnya ketidakpastian di perekonomian global.
"NPI pada kuartal III 2023 menunjukkan perbaikan signifikan dengan mencatat defisit 1,5 miliar dolar AS," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam pernyataan tertulisnya, Selasa (21/21/2023).
Dia menuturkan, defisit NPI pada kuartal III tersebut lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada kuartal sebelumnya sebesar 7,4 miliar dolar AS. Kondisi tersebut ditopang oleh defisit neraca transaksi berjalan dan transaksi modal dan finansial yang membaik.
Dengan perkembangan tersebut, Erwin mengatakan, posisi cadangan devisa pada akhir September tercatat tetap tinggi sebesar 134,9 miliar dolar AS. Angka tersebut setara dengan pembiayaan 6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.
"Posisi cadangan devisa akhir September 2023 berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor," ucap Erwin.
Bank Indonesia menilai kinerja NPI kuartal III 2023 yang baik mampu terus menopang ketahanan eksternal Indonesia. Ke depan, dia memastikan Bank Indonesia senantiasa mencermati dinamika perekonomian global yang dapat memengaruhi prospek NPI.
"BI terus memperkuat respons bauran kebijakan yang didukung sinergi kebijakan yang erat dengan Pemerintah dan otoritas terkait guna memperkuat ketahanan sektor eksternal," ujar Erwin.